Setelah G20, Indonesia Gelar GTF-AM 2022 di Bali, Rumuskan Pariwisata Setelah Pandemi

0
570

Setelah menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengeglar Global Tourism Forum-Annual Meeting (GTF-AM) 2022 di Bali. Acara yang berlangsung dua hari, 17-18 November 2022 di Movenpick Resort & Spa Jimbaran Bali  ini merumuskan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan setelah pandemi.

“Setelah G20 ini rampung, kita lanjutkan momentum dengan Global Tourism Forum, dan lebih dari 200 peserta dari berbagai belahan dunia sudah hadir di Jimbaran untuk merumuskan dan mendiskusikan pariwisata ke depan terutama berkaitan dengan kebangkitan, penciptaan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas, dan fokus kepada penciptaan lapangan kerja,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Sandiaga mendorong penguatan kemitraan publik dan swasta agar menarik investasi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, serta melatih dan membangun kapasitas manusia untuk pariwisata yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Ia mengharapkan kegiatan GTF-AM 2022 mampu memberikan solusi nyata atas tantangan yang dihadapi industri pariwisata dan perjalanannya di skala global.

Baca Juga :   Rekomendasi PPP soal Sandiaga Jadi Bakal Cawapres, Begini Tanggapan Ganjar?

“Kami berharap dapat memikirkan dan membentuk kembali pembicaraan tentang masalah perjalanan dan pariwisata di forum terkemuka ini, serta membangun kembali sektor ini dengan lebih baik melalui tindakan strategis,” kata Sandiga.

Chairman Indonesia Tourism Forum Sapta Nirwandar berharap kegiatan ini berdampak positif terhadap pengembangan pariwisata dunia, salah satunya terkait pengembangan lokasi wisata baru. Sebagai tuan rumah, ia berharap dampak tersebut itu benar-benar bisa dirasakan oleh Indonesia.

“Forum dua hari di Bali ini lebih dari sekadar berbicara tentang strategi dan rekomendasi di bidang pariwisata. Kami benar-benar akan berjalan dan menjalankannya, karena di sini di mana kami akan mengadakan temu bisnis, B2B (business to business) dan B2G (business to government), serta Investment Forum yang dihadiri oleh lebih dari 21 investor yang akan membangun industri kembali lebih kuat,” kata Sapta.

Rangkaian GTF-AM 2022 yang berlangsung dua hari yakni 17-18 November, turut dihadiri pembicara terkemuka dan tokoh-tokoh pariwisata internasional seperti Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi, serta perwakilan dari European Parliament, Asia-Pacific Economic Organization (APEC), Pacific Asia Travel Association (PATA) The International Air Transport Association (IATA), Accor, Ascott, serta sejumlah perusahaan swasta terkemuka lain.

Baca Juga :   Jumlah Penumpang dan Kendaraan yang Menyeberang dari Bali ke Jawa Lebih dari 484 Ribu

GTF-AM juga berupaya menghubungkan penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) di Indonesia dengan skema business to government (B2G) yang berfokus pada proyek di zona ekonomi eksklusif dan lokasi wisata seperti Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, KEK Morotai, KEK Lido, KEK Likupang, KEK Tanjung Lesung, KEK Tanjung Kelayang, KEK Singhasari, KEK Mandalika, Sariater Bumi Mas, dan PT Indonesia Ethnowellness Nusantara.

Investor asing yang berpartisipasi berasal dari berbagai negara, seperti Rumania, UEA, Rumania, Monako, Inggris, Spanyol, Australia, dan Singapura.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics