Stop Ekspor Bahan Mentah, Presiden: Jangan Grogi Kalau Digugat di WTO

1
589

Hilirisasi menjadi penekanan Presiden Joko Widodo untuk sektor-sektor yang dianggap dapat menghasilkan nilai tambah. Presiden menegaskan ekspor bahan mentah atau raw material akan semakin direm. Ia pun siap menghadapi tentangan atau pun gugatan dari Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), kalau organisasi tersebut seperti pada kasus nikel.

“Kita harus menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah tinggi, yang mengombinasikan antara pemanfaatan kekayaan alam dengan kearifan dan teknologi yang melestarikan. Prinsip ekonomi berkelanjutan ini harus betul-betul kita jaga, kita pegang teguh, yaitu melalui green economy dan blue economy,” kata Presiden Jokowi saat pengarahan Pengarahan kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII Tahun 2021 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), kemarin.

Ia menegaskan semua komoditas yang ada harus didorong hilirisasi, didorong industrialisasinya. Presiden tidak ingin kehilangan momentum seperti yang telah terjadi di masa lampau. Ia tidak mau kehilangan peluang dan kesempatan lagi.

“Dulu ada booming minyak, kita kehilangan. Ada booming kayu, kita kehilangan. Ini tidak. Minerba ini harus menjadi sebuah fondasi kita dalam rangka memajukan negara kita, Indonesia. Setelah nikel apa? Ya nanti berikutnya bauksit. Setop! Enggak bisa lagi ekspor mentahan, harus menjadi aluminium,” tegas Presiden.

Baca Juga :   Muktamar Pemuda Muhammadiyah Diharapkan Hasilkan Langkah Besar untuk Indonesia

Ia menyadari betul konsekuensi langkah-langkah menangkap peluang ini. Menurutnya, memang ini tahapan-tahapan ada transisinya dan harus berani mengatakan tidak, seperti pada saat nikel, Indonesia bilang tidak. Meskipun digugat di WTO harus tetap dihadapi.

“Ini kan nikel-nikel kita, barang-barang kita, mau kita jadikan pabrik di sini, mau kita jadikan barang di sini, hak kita dong. Kita hadapi kalau ada yang menggugat, kita hadapi. Jangan (saat) digugat, kita mundur lagi, enggak akan kesempatan itu datang lagi, peluang itu datang lagi, enggak akan,
kata Jokowi.

Ia mengatakan inilah kesempatan untuk bisa mengintegrasikan industri-industri besar yang ada di dalam negeri.

Selain pertambangan dan perikanan, Presiden juga menyoroti pada sektor perkelapasawitan. “Suatu titik nanti setop yang namanya ekspor CPO. Harus jadi kosmetik, harus jadi mentega, harus jadi biodiesel, dan turunan-turunan lainnya, Sekali lagi, harus punya keberanian,” kata Presiden.

Ia mengatakan jangan grogi kalau gara-gara digugat di WTO. Ia menegaskan harus disiapkan lawyer yang kelas-kelas internasional.

1 comment

Leave a reply

Iconomics