Susi Pudjiastuti Bongkar Strategi Bertahan Susi Air

0
625
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Pandemi Covid-19 tahun lalu sempat membuat segala aktivitas perekonomian terkunci karena diharuskan di rumah saja. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti yang merupakan seorang pebisnis menceritakan bisnis Susi Air yang mengalami masa-masa sulit saat pandemi.

Susi bercerita bahwa yang tadinya berencana sering pulang pergi ke Jakarta–Pangandaran, tapi karena Pandemi harus 99,9% di Pangandaran. Susi menceritakan penerbangan harus yang ditutup karena Pandemi sehingga tidak ada pendapatan dari yang seharusnya setiap hari  mendapatkan Rp200-300 juta.

Meski penerbangan-penerbangan ditutup namun perusahaan harus terus berjalan karena ada kehidupan, dan ada karyawan. Susi Pudjiastuti menceritakan cara bisnis Susi Air bertahan di tengah adanya pandemi.

“Saya mulai atur. Yang pertama saya pangkas abis kantor di Jakarta dan melakukan resizing cost terutama office berupa sewa kantor di Jakarta karena saya gak kesana. Resizing cost dari yang tidak perlu seperti tempat, apartemen Jakarta, lapangan udara, dan itu membuat lebih baik karena kita di Pangandaran kan tidak, lockdown-nya di Jakarta. Kita masih punya kebun, sawah, bisa jalan dan bisa berkegiatan sosial dengan masyarakat juga ada tapi masih ada aktivitas,” jelas Susi Pudjiastuti selaku Founder Susi Air dalam Wealth Wisdom 2022  PermataBank.

Baca Juga :   PermataBank Impelementasikan Blockchain untuk Trade Finance di United Tractors dan UTSG

Langkah yang selanjutnya dilakukan ialah resizing staff dan resizing facilities. “Mulai ancang-ancang yang tak perlu dan harus berani melakukan resizing staff, dan resizing facilities karena situasi juga berubah dan start bisnis walaupun memang tidak mudah,” jelas Susi.

Susi Pudjiastuti bahkan juga sempat melakukan pemotongan sekian persen gaji karyawan demi keberlanjutan perusahaan Susi Air.

“Bulan pertama kita tidak kasih potongan gaji, bulan kedua juga tidak, tapi di bulan ketiga oke, di bulan keempat, bulan kelima, saya sorry harus potong sedikit 25%, yang gajinya gede banget ya 30% tapi saya kasih penjelasan ke mereka kalau situasi terus memburuk lebih dari 5 bulan survival capatibilitie cuma 6 bulan. Dan cutting kamu punya salary 25% kalau saya cutting 30% kita survive 7 bulan. Tapi 2 bulan lagi saya akan bicara sama kamu jadi kita bicara dengan semuanya,” cerita Susi.

Meskipun penerbangan tak beroperasi selama lima bulan, namun Susi menjelaskan bahwa tak bisa hanya diam saja, sehingga ia mulai membuat berbagai bisnis. Dan menerima undangan acara televisi dengan catatan dilakukan dari Pangandaran atau dilakukan secara virtual.

Leave a reply

Iconomics