Swasta Belum Pulih dari Pandemi, PT PP Masih Andalkan Proyek Pemerintah dan BUMN

Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Novel Arsyad mengatakan sektor swasta belum pulih dari dampak pandemi Covidd-19, sehingga kontrak baru Perseroan masih mengandalkan proyek-proyek dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan proyek-proyek dari sesama BUMN.

“Proyek-proyek yang kami tangani sebagian besar adalah proyek-proyek BUMN, APBN dan juga sebagian ada APBD. Karena praktis di swasta belum bergeliat, sejak pandemi Covid,” ujar Novel dalam paparannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (27/6).

Tahun 2022 ini, perushaan plat merah yang 51% sahamnya dimiliki oleh negara ini, menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp31 triliun, naik 45,7% dibandingkan perolehan kontrak baru tahun 2021 lalu yang mencapai Rp21,27 triliun.

Dari Rp31 triliun target kontrak baru dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2022 ini, PP membidik kontrak baru dari BUMN mencapai 49% dan pemerintah sebesar 44%. Sementara dari sektor swasta, kontrak baru diperkirakan hanya 8%.

Hingga Mei 2022, PP telah memperoleh kontrak baru senilai Rp5,7 triliun. Lebih dari separuh, yaitu 56% kontrak baru ini berasal dari proyek BUMN. Dari proyek pemerintah sebesar 43%. Sementara proyek swasta hanya 1%.

Tahun 2022 ini, PP membidik kenaikan pendapatan sekitar 28%, dari Rp16,7 triliun pada tahun 2021 lalu, menjadi Rp21,4 triliun pada tahun ini. Hingga kuartal pertama 2021, PP membukukan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun, naik 50% dibanding pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,8 triliun.

Untuk laba bersih, Novel mengatakan tahun ini Perseroan menargetkan sebesar Rp428 miliar, naik sekitar 9,4% dari pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp391 miliar. Hingga kuartal pertama 2022, laba bersih PP sebesar Rp53,4 miliar, naik 13,4% dibanding Rp47,09 miliar pada periode yang sama tahun lalu.