Wamen BUMN: Garuda Indonesia akan Masuk ke InJourney

Indonesian Journey (InJourney), BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia akan bertambah anggotanya. Saat ini, anggotanya terdiri dari PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, dan PT Sarinah.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia akan masuk ke InJourney di akhir tahun apabila arus keuangannya sudah stabil. Stabilitas cashflow Garuda berhasil tumbuh positif dari lima sampai enam bulan ini, bahkan sesudah restrukturisasi tumbuh Rp57 triliun.

“Kalau sudah stabil nanti akhir tahun bisa kita masukkan ke grup InJourney,” ucap Kartika usai Media Gathering F1 Powerboat pada 14 Februari 2023.

Melihat kondisi keuangan Garuda yang kian positif itu, Kartika juga sedang mempertimbangkan rencana right issue.

“Dengan kondisi cash flow mereka membaik terus, dan kita sedang pengembangan apakah perlu right issue atau enggak. Nah, tapi nanti kita akan lihat sampai dengan tengah tahun keberhasilan mereka meningkatkan profit bulanan seperti apa,” jelas Kartika.

Selain itu, Citilink pun masih melakukan restrukturisasi dengan harapan di tahun ini Garuda Indonesia dan Citilink dapat beroperasi secara penuh.

“Garuda ada sekitar 50 pesawat dan akan kita tambah lagi 20 pesawat. Citilink ini 45 pesawat kita akan maksimalkan ke 60 pesawat. Harapan kita di akhir 2023, kita ada 130 pesawat di Garuda dan Citilink,” lanjutnya.

Tiko, sapaan Kartika, juga menjelaskan mengenai pesawat Garuda yang saat ini menyewa dan bukan membeli pesawat. Menurutnya, hal itu menjadi bagian dari model bisnis karena kalau beli harus ada capital expenditure (capex), butuh equity, serta investment yang besar.

“Kita pastikan leasing, setelah restu kan turun signifikan menjadi sepertiga dari harga awalnya dengan begitu dan kondisi traffic sekarang dan harga sekarang kita bisa profitable,” katanya.