
Biaya Bahan Baku dan Kemasan Naik 31,6%, Laba Kotor ROTI Naik 8% di Semester I-2022

Sari Roti/Dok Iconomics
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) menyampaikan capaian Penjualan Bersih sebesar Rp1.792 miliar pada semester I tahun 2022 atau tumbuh 15,1% dibanding periode sama tahun lalu.
Produsen roti dengan merek Sari Roti ini menyebut wilayah operasi Barat dan Timur tercatat terus meningkatkan Penjualan hingga mencapai Rp798,2 miliar yang tumbuh 19,3% YoY. Namun wilayah Tengah tetap menjadi kontributor terbesar dengan membukukan Penjualan Rp993,6 miliar atau tumbuh 11,9%.
“Pertumbuhan Penjualan yang signifikan pada 1H2022 (semester I-2022) utamanya merupakan hasil dari penerapan strategi Perusahaan yang akurat untuk menambah pabrik serta memperluas sebaran distribusi, baik pada kanal modern maupun kanal tradisional. Sehingga kami mampu menangkap peningkatan permintaan dari produk roti yang juga ikut terdorong oleh pemulihan pandemi Covid-19,” kata Direktur ROTI Arlina Sofia dalam keterangan resmi.
Perseroan juga menyebut mampu meraih Laba Kotor Rp920,1 miliar pada semester I-2022 atau tetap tumbuh 8,0% kendati biaya bahan baku dan kemasan melonjak sekitar 31,6%. Bahkan, menurut Direktur ROTI Ida Apulia Simatupang, peningkatan produktifitas operasional turut meningkatkan Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk menjadi sebesar Rp137,3 miliar atau setara dengan pertumbuhan 12,7% dibandingkan Semester I tahun lalu.
Perusahaan saat ini mengoperasikan 14 pabrik berlokasi strategis dengan sebaran distribusi mencakup lebih dari 70.000 outlet di seluruh Indonesia. Realisasi Belanja Modal (Capex) hingga semester I mencapai Rp75 miliar setara dengan 50,0% penyerapan dibandingkan dengan Rp150 miliar yang dianggarkan untuk tahun 2022.
Leave a reply
