Dampak Covid-19: Resesi Kian Dalam, Afsel Akan Izinkan Aktivitas Ekonomi

0
870

Pemerintah Afrika Selatan berencana untuk memulai aktivitas perekonomian setelah menerapkan kebijakan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 selama sebulan lebih. Karena kebijakan lockdown, perekonomian Afrika Selatan telah masuk ke jurang resesi yang semakin dalam.

Seperti dilaporkan Reuters pada Jumat (1/5), Presiden Afsel Cyril Ramaphosa sekitar 5 pekan lalu menetapkan kebijakan lockdown untuk menghadapi wabah virus corona yang melanda dunia. Karena itu, mayoritas masyarakat berakivitas dari rumah dan menutup semua aktivitasa perekonomian. Langkah ini mendapat pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Akan tetapi, sebelum adanya pandemi Covid-19, perekonomian Afrika Selatan telah mengalami resesi. Ditambah dengan kebijakan lockdown, resesi semakin dalam dan jumlah pengangguran semakin meningkat. Karena itu, muncul desakan agar pemerintah melonggarkan kebijakan lockdown.

Persoalannya mengaktifkan kembali aktivitas bisnis bukanlah perkara mudah. Bahkan lebih sulit memulainya ketimbang menutupnya. Pemerintah Afsel bahkan bingung untuk memulainya. Sebab, hanya beberapa sektor bisnis yang bisa beroperasi secara terbatas.

Beberapa perusahaan sedang mempertimbangkan apakah akan beroperasi seperti yang dianjurkan pemerintah. Bisnis yang sedang mempertimbangkan untuk kembali beroperasi seperti restoran dengan mengandalkan penjualan melalui pengiriman ke rumah pelanggan.

Baca Juga :   Kementerian ESDM: Stimulus Listrik di Tengah Covid-19 Bentuk Stabilisasi Akses Energi

Pemilik restoran ayam pedas di Afsel, Mike Cathie memastikan tidak akan beroperasi dengan sistem pengiriman makanan ke rumah pelanggan. Pasalnya, sistem demikian hanya akan meningkatkan biaya produksi restoran.

Sementara itu McDonald’s memutuskan akan membuka kembali sejumlah gerai mereka. Dan akan melayani pembelian dengan sistem pengiriman ke rumah pelanggan saja.

Jumlah kasus Covid-19 di Afrika Selatan mencapai 5.647 kasus dari jumlah populasi 58 juta jiwa. Dari jumlah kasus itu, 103 orang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah ini disebut relatif rendah dibanding pandemi Covid-19 di Eropa dan Amerika serikat.

Kementerian Keuangan Afrika Selatan memperkirakan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan mencapai 5,8% karena dampak Covid-19.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics