
FAPA, Perusahaan Tercatat Pertama Tahun 2021 di BEI

Tangkapan layar Youtube, Dirut FAPA Donny saat e-IPO pada Senin (04/01/2021)
Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan anggota pertama di tahun 2021. PT FAP Agri Tbk atau emiten dengan kode FAPA melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada hari pertama bursa dibuka pada 4 Januari 2021.
“Saya ucapkan selamat atas pencatatan saham perdana PT FAP Agri Tbk yang akan menjadi perusahaan tercatat pertama di tahun 2021 dan menjadi perusahaan tercatat ke-714 di Bursa Efek Indonesia,” kata Direktur Penilaian Perusahaan PT BEI I Gede Nyoman Yetna saat e-IPO FAPA pada Senin (04/01/2021).
Direktur Utama FAPA Donny mengatakan Perseroan akan segera merealisasikan rencana strategis ke depan dengan menggunakan dana IPO untuk menghasilkan kegiatan operasional dan performance keuangan yang optimal serta selalu berkomitmen untuk menjaga kepentingan para investor.
FAPA yang bergerak pada sektor pertanian khususnya perkebunan berdiri pada tahun 1964 dengan komoditi yang dikembangkan adalah pengembangan kelapa sawit yang menghasilkan minyak sawit dan inti sawit.
“Wilayah operasional kami tersebar di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Riau. Dengan penguasaan lahan lebih dari 110 ribu hektar dan didukung oleh 5 pabrik pengolahan minyak sawit serta 1 pabrik pengolahan inti sawit kami optimis bisa sehat dengan prinsip-prinsip pembanguanan yang berkelanjutan,” kata Donny.
Dalam data resmi perseroan memaparkan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 3.629.411.800 saham yang terdiri dari saham pendiri sebanyak 3.085.000.000 saham dan penawaran umum sebanyak 544.411.800 saham.
Adapun nilai nominal saham sebesar Rp1.000 per saham dan harga perdana saham senilai Rp1.840 per saham. Perseroan menggelar penawaran pada masa penawaran umum pada 21-23 Desember 2020 dan tanggal pencatatan saham pada 4 Januari 2021.
Total aset FAPA sebesar Rp7,70 triliun. Adapun total liabilitas sebesar Rp4,23 triliun dan total ekuitas sebesar Rp3,47 triliun. Kinerja perseroan tercatat dengan penjualan besih sebesar Rp1 triliun tapi rugi bersih periode berjalan sebesar Rp178,93 miliar.
I Gede Nyoman mengharapkan perusahaan atau entrepreneur lainnya mengikuti jejak FAPA yang telah mencatatkan diri di BEI. Ia mengatakan jangan menunggu besar untuk go public tapi jadilah besar dengan go public.
Leave a reply
