Fokus Perkuat Permodalan, Bank MAS Tak Bagi Dividen dari Laba Bersih Tahun 2021

0
591

Salah satu fokus PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) atau Bank MAS pada tahun 2022 ini adalah memperkuat struktur permodalan agar dapat memenuhi ketentuan modal minimal Rp3 triliun sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena itu, meski membukukan laba bersih pada tahun 2021 lalu, bank yang berdiri tahun 1992 ini tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Direktur Utama Bank MAS, Danny Hartono mengatakan keputusan untuk tidak membagikan dividen ini sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (9/5). Strategi tidak membagikan dividen untuk meperkuat permodalan ini juga sudah disampaikan dalam prospektus sebelum Bank MAS melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada Juni 2021 lalu.

“Strategi kita tentunya sudah disampaikan dalam prospektus, dalam tahun ini kita tidak ada pembagian dividen karena kita harus memperkuat modal kita menjadi Rp3 triliun minimal dan itu kita capai tahun ini [ketentuan modal minimum]. Jadi, untuk laba tahun 2021 tidak ada pembagian dividen, tadi sudah kita putuskan dalam RUPS,” ujar Danny dalam acara paparan publik, Senin (9/5).

Baca Juga :   AMDK Besutan Wings Food Manfaatkan Momentum Ramadan Bangun Brand Awareness

Tahun 2021 lalu, Bank MAS membukuka laba bersih sebesar Rp213 miliar, naik 96,99% dibanding laba bersih tahun 2021 yang sebesar Rp108 mliar. Tahun 2022 ini, manajemen Bank MAS menargetkan pertumbuhan laba bersih menjadi sebesar Rp225 miliar atau meningkat sekitar 6% dari laba bersih tahun 2021 lalu. Hingga triwulan pertama 2022 ini, Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Wings Group ini telah membukukan laba bersih sebesar Rp60 miliar, naik 37% dibanding Rp44 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selain dengan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2021, untuk memperkuat permodalan, pada tahun ini Bank MAS juga akan menerima penukran waran dari investor yang diterbitkan Perseroan bersamaan dengan IPO pada tahun lalu. Saat IPO, Bank MAS menerbitkan sebanyak 186.176.500 waran yang dibagikan secara gratis kepada para investor yang membeli saham Bank MAS saat IPO.

Danny mengatakan pada tahun ini, Perseroan menerima penukaran waran tersebut menjadi saham. Satu waran menjadi satu saham dengan harga Rp3.500. Penukaran waran ini telah dimulai sejak awal tahun ini hingga Desember nanti. Dana yang diperoleh dari penukaran waran ini diperkirakan mencapai Rp651,6 miliar yang akan menjadi tambahan modal disetor bagi Perseroan. “Ini untuk meningkatkan modal kita agar mencapai Rp3 triliun minimal yang ditetapkan oleh OJK,” ujarnya.

Baca Juga :   Bangun Karya Perkasa Jaya Raih Kontrak Baru Senilai Rp14,19 Miliar dari Wings Group

Terkait masuknya investor strategis yang baru untuk memperkuat permodalan, Danny mengatakan Perseroan tidak menutup pintu untuk itu, apalagi bila kedepan Bank MAS makin membesar sehingga membutuhkan tambahan suntikan modal baru. “Tentunya tidak menutup kemungkinan kalau nanti bank ini makin besar kita membutuhkan modal lebih besar lagi, atau lebih membutuhkan sinergi-sinergi yang diperlukan. Kita selalu terbuka untuk kerja sama. Strategi kita adalah kolaborasi bukan berkompetisi,” ujarnya.

Per 31 Maret 2022, jumlah ekuitas Bank MAS mencapai Rp2,65 triliun. Dengan penambahan modal disetor dari penukaran waran, Danny mengatakan hingga akhir tahun jumlah ekuitas diperkirakan mencapai Rp3,2 triliun hingga Rp3,3 triliun atau sudah memenuhi ketentuan dari OJK.

Selain memperkuat permodalan, fokus Bank MAS lainnya pada tahun 2022 ini adalah meningkatkan pertumbuhan kredit dan meningkatkan CASA atau dana murah. Tahun ini, Bank MAS menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 12% dari Rp7,88 triliun pada 2021 menjadi Rp8,8 triliun pada akhir tahun ini. Jumlah simpanan ditargetkan tumbuh 9% dari sekitar Rp20 triliun menjadi Rp22 triliun. Pertumbuhan simpanan ini terutama dari dana murah (CASA) yaitu giro dan tabungan. Giro ditargetkan mencapai Rp6,17 triliun dari Rp5,11 triliun pada 2021 atau tumbuh 21%. Sementara tabungan ditargetkan mencapai Rp2,05 triliun dari Rp1,59 triliun pada 2021 atau tumbuh 28%.

Baca Juga :   Wings Group Layani Belanja Lewat E-Catalog di 6 e-Commerce

“Kami optimis dengan penawaran platform digital banking dari Bank MAS, ini [target dana pertumbuhan CASA] akan dapat tercapai dengan baik, apalagi kita didukung dengan ekosistem dari pemegang saham kita, dari Wings Group,” ujar Danny.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics