Likuiditas Perbankan Mengetat, Inarno Djajadi: Peluang Bagi Pasar Modal

0
517

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Inarno Djajadi mengatakan kondisi ekonomi dan geopolitik global masih bergerak dinamis. Harga minyak mentah dunia yang sudah sempat turun ke level US$90 per barel, hanya dalam waktu singkat kembali naik ke atas US$100 per barel.

“Itu artinya, volatilitas global sangat luar biasa,” ujar Inarno di hadapan mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, Manado pada acara Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2022, Jumat (26/8).

Kondisi global yang bergerak dinamis ini, menurut Inarno, membuat likuiditas di perbankan semakin ketat. Hal tersebut, menurutnya, merupakan peluang bagi pasar modal.

“Dengan adanya likuiditas yang ketat ini, pasar modal merupakan alternatif sumber pendanaan yang sangat menarik,” ujarnya.

Ia menjelaskan saat ini tidak hanya perbankan yang bisa memberikan sumber pendanaan tetapi juga dari pasar modal. Gairah pelaku usaha untuk menggalang pendanaan di pasar modal, baik melalui penerbitan saham, obligasi maupun sukuk semakin meningkat.

Tahun 2022 ini, ungkap Inarno, OJK telah mengeluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum untuk 152 emisi saham,obligasi dan sukuk dengan total nilai penawaran umum mencapai Rp157,57 triliun. “Sebanbyak 48 diantaranya merupakan emiten baru,” ujar Inarno.

Baca Juga :   OJK Terbitkan POJK Baru untuk Jaga Stabilitas Pasar Modal

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics