
Perdagangan Terakhir Tahun 2022, IHSG Ditutup Melemah 0,14%, Apa Kata Bos BEI?

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman pada acara Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, Jumat (30/12).
Perdagangan saham pada Jumat (30/12) atau hari terakhir perdagangan pada tahun 2022 ini berakhir di 6.850,62, turun 0,14% dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (29/12). Secara umum, sepanjang tahun 2022 ini, IHSG masih tumbuh positif sebesar 4,09%.
“Alhamdulillah, kita semua dapat melewati tahu 2022 ini dengan sangat baik meski dihadapkan dengan berbagai skenario yang sangat kompleks dan penuh tantangan. Sepanjang tahun ini IHSG berhasil bergerak di zona positif dengan diikuti pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat lebih dari 15% atau setara dengan US$600 miliar,” ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman pada acara Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, Jumat (30/12).
Iman menambahkan sepanjang tahun 2022, keyakinan investasi juga masih tetap terjaga tercermin dari aktivitas perdagangan di sepanjang tahun ini, khususnya nilai transaksi perdagangan yang bertumbuh sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan pesat ini tidak lepas dari kebijkan tepat yang diambil pemerintah Indonesia, Bank Indonesia serta OJK dalam meredam dampak ketidakstabilan global,” ujarnya.
Menurutnya, dibandingkan Bursa kawasan ASEAN dan beberapa Bursa global, Bursa saham Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan dari sisi nilai kapitalisasi pasar, rata-rata nilai transaksi harian serta pencatatan saham.
“Optimisme juga terlihat dari maraknya sejumlah perusahaan yang melakukan IPO di tahun ini. Terima kasih kepada OJK dan seluruh stakeholder pasar modal yang telah membantu Bursa dalam memfasilitasi 59 perusahaan untuk tercatat sepanjang tahun 2022 atau merupakan jumlah IPO tertinggi sejak swastanisasi BEI di tahun 1992 dan merupakan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN dalam lima tahun terakhir,” bebernya.
Dari sisi jumlah investor, juga terjadi pertumbuhan yang pesat. Pasar modal Indonesia, tambah Iman, telah dihadiri oleh 10,3 juta investor yang telah memberikan kepercayaan untuk terus berinvestasi di pasar modal Indonesia.
“Satu hal yang menjadi perhatian dan membanggakan adalah 81% dianataranya adalah investor ritel yang masih menjadi motor utama penggerak aktivitas perdagangan di BEI sepanjang tahun 2022. Dan dikuti dengan kembalinya keyakinan investor institusi domestik untuk menanamkan investasinya tercemrin dari kontribusi perdagangan harian yang telah kembali di atas 24% sejak tahun 2020,” ujarnya.
Meningkatnya jumlah investor ini tak membuat BEI dan stakeholder pasar modal berpuas diri. Iman mengatakan BEI dan stakeholder pasar modal akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami mencatat sedikitnya telah berlangsung lebih dari 11 ribu kegiatan edukasi dengan jumlah peserta mencapai 1,8 juta orang sepanjang tahun 2022. Tentunya kegiatan ini akan terus kami galakan dengan bekerjasama bersama seluruh stakeholder pasar modal Indonesia,” ujar Iman.
Leave a reply
