
Prapenjualan BSDE Kuartal I-2022 Naik Dua Digit

Plaza BSD City Sinar Mas Land/Dok. SML
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) meraih prapenjualan hingga Maret 2022 sebesar Rp2,5 triliun. Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan pencapaian tersebut setara 32% dari target prapenjualan 2022 yakni Rp7,7 triliun.
Kinerja prapenjualan ini disokong dari penjualan segmen residensial yang berkontribusi sebesar 64% terhadap total pencapaian. Angka tersebut setara penjualan senilai Rp1,6 triliun sepanjang 3 bulan pertama 2022.
Adapun prapenjualan kavling komersial, strata title (apartemen) dan ruko mencapai Rp888 miliar atau 36% terhadap total pencapaian.
BSD City Serpong memberikan kontribusi 42% dan Nava Park sebesar 27%. Kontributor lapis kedua dihasilkan dari Grand Wisata Bekasi sebesar 12%) dan Kota Wisata Cibubur sebesar 9%.
BSDE juga menyebut beberapa rumah tapak dan proyek yang berkontribusi positif terhadap nilai prapenjualan kelompok Sinar Mas Land tersebut antara lain The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Kiyomi The Zora (pasar segmen atas untuk rumah tapak), Laurel Nava Park (pasar segmen premium), Marigold Nava Park dan plus ruko di BSD City yaitu Northridge Business Center dan Latinos Business District.
Di luar BSD City dan Jabodetabek, ada beberapa produk yang mampu menarik minat pembeli antara lain Grand Wisata (New Westfield, Z Living) dan Kota Wisata (Mississippi, Nashville).
Tingginya permintaan konsumen atas produk-produk yang ditawarkan BSDE, berbanding lurus dengan tren perumahan kelas menengah-menengah atas antara Rp1 miliar hingga Rp5 miliar. Terlebih, rumah ataupun apartemen dalam kisaran harga tersebut masih mendapatkan insentif dari berupa keringanan PPN DTP dari Pemerintah.
Hermawan menambahkan seperti flagship project BSD City yang kini masuk tahap III, terus berkembang dan akan dilengkapi dengan akses tol dan fasilitas transportasi publik baru. Harga hunian dikisaran Rp1 miliar yang tidak bisa didapatkan saat ini di BSD tahap I & II bisa didapatkan kembali di tahap III.
Insentif PPN DTP dari pemerintah yang ditopang oleh strategi pemasaran berdampak positif pada tiga bulan pertama 2022 dan diharapkan berlanjut hingga akhir tahun.
Tren properti di tahun 2022 diprediksi masih didominasi oleh rumah tapak di kisaran harga hingga Rp5 miliar. Terutama bagi pembeli yang mendambakan rumah tapak dalam kawasan kluster. Namun penjualan rumah susun/apartemen di daerah-daerah tertentu juga berpeluang. Terutama di sekitar kawasan bisnis dan pendidikan/kampus.
Hermawan menjelaskan pada tiga bulan pertama 2022, penjualan apartemen membukukan tingkat pertumbuhan paling tinggi ketimbang segmen lain. Yakni sebesar 108% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Leave a reply
