Saratoga Catat NAV Kuartal I-2022 Naik 89%

0
477

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) berhasil mencatat Net Asset Value (NAV) sebesar Rp60,9 triliun pada kuartal I tahun 2022. NAV Perseroan tersebut tumbuh 89% dibandingkan kuartal I tahun 2021 sebesar Rp32,2 triliun dan lebih tinggi daripada NAV Saratoga di akhir tahun 2021 sebesar Rp56,3 triliun.

Saratoga juga mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp3,6 triliun, yang mencerminkan kenaikan 208% secara year on year (yoy), dimana sebagian besar adalah kenaikan nilai portofolio yang belum direalisasikan.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P Soeryadjaja menjelaskan nilai pasar sejumlah portofolio investasi Perseroan terus melanjutkan penguatan seperti yang terjadi sejak semester II tahun 2021. Kenaikan harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menjadi katalis utama kenaikan NAV Perseroan di kuartal I tahun 2022 ini.

“Pada kuartal I-2022 Saratoga memperoleh pendapatan dividen sebesar Rp141 miliar dari PT Provident Agro Tbk. (PALM) dan Deltomed. Kinerja positif Perseroan di awal tahun ini menunjukkan bahwa strategi investasi Saratoga di sektor-sektor kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat optimal,” kata Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (26/04/2022).

Baca Juga :   Hari Bumi 2022, Pelaku Industri dan Bisnis Harus Berkontribusi dalam Mengurangi Jejak Karbon

Michael mengungkapkan memasuki tahun 2022 kondisi perekonomian masih menghadapi beragam tantangan. Pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya tuntas dan gejolak harga energi telah mendorong naiknya inflasi di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai perusahaan investasi aktif Saratoga terus mencermati situasi yang terjadi, mengingat tren kenaikan harga-harga kebutuhan pokok dan inflasi di dalam negeri juga terus meningkat.

Menurutnya, salah satu prioritas utama Saratoga saat ini adalah memastikan bahwa setiap sumber daya Perseroan dialokasikan secara efisien dan efektif untuk mendukung strategi bisnis Saratoga. Saratoga berusaha menjaga rasio biaya dan utang pada tingkat yang sehat, dimana pihaknya mencatatkan biaya operasional tahunan terhadap NAV sebesar 0,3% dan nilai pinjaman bersih sebesar 4,7% dari NAV.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan dalam situasi yang penuh dinamika saat ini Perseroan akan tetap melanjutkan rencana investasinya di sejumlah sektor strategis. Diantaranya adalah industri teknologi digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan, dan konsumer yang terus mendapatkan momentum pertumbuhannya sejak pandemi terjadi lebih dari dua tahun lalu.

Baca Juga :   Edwin Soeryadjaya Tambah Kepemilikan Saham di Saratoga

Menurut Devin, setiap tahun Saratoga mengalokasikan dana sekitar US$100 juta-150 juta baik untuk investasi di perusahaan baru atau pada portofolio yang sudah ada. Tahun ini sektor teknologi digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan, dan konsumer menjadi perhatian Perseroan mengingat potensi pertumbuhannya masih sangat tinggi dalam jangka panjang.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics