Saratoga Tambah Portofolio Investasi Berwawasan Lingkungan per Semester I-2022

0
729

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) melakukan investasi baru hingga semester I-2022. Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengungkapkan hingga semester I-2022 Saratoga telah melakukan beberapa investasi baru untuk memperluas portofolionya. Seperti pendanaan terhadap AtriaDC, perusahaan penyedia layanan data center ramah lingkungan yang berlokasi di dalam kota. Investasi Saratoga pada AtriaDC ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan terhadap percepatan digitalisasi yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Saratoga juga melakukan investasi baru pada Forest Carbon, perusahaan pengembang proyek karbon premium yang berdiri pada tahun 2012. Forest Carbon melestarikan hutan dan lahan basah, melindungi keanekaragaman hayati serta memberdayakan masyarakat setempat untuk hidup sejahtera. Aktivitas tersebut menghasilkan kredit karbon yang dapat digunakan perusahaan-perusahaan global ternama untuk turut berpartisipasi dalam mendukung usaha pencegahan perubahan iklim global.

Bisnis kredit karbon menjadi salah satu industri baru yang potensial mengingat Indonesia memiliki cadangan karbon yang sangat besar, termasuk di dalamnya kaya akan hutan hujan tropis (rainforest) dan lahan basah yang penting, dimana wilayah Indonesia mencakup sepertiga luasan lahan gambut dunia.

Baca Juga :   Kinerja Saratoga Didongkrak Kinerja AADI, ADRO, dan TBIG

“Proyek-proyek Forest Carbon sukses merestorasi lahan gambut, melindungi spesies yang terancam punah termasuk harimau Sumatera, dan mendukung masyarakat lokal dengan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja. Melindungi dan melestarikan alam Indonesia menjadi investasi penting bagi Saratoga untuk memberikan dampak sekaligus membantu dalam memitigasi perubahan iklim,” kata Devin dalam keterangan resmi.

Devin menegaskan investasi Saratoga tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, disiplin, terukur dan efisien. Hal ini tercermin dari rasio biaya operasional tahunan terhadap NAV hanya sebesar 0,3% dan rasio pinjaman bersih terhadap NAV hanya 0,5%.

Sampai akhir semester I, posisi utang bersih Saratoga sebesar Rp296 miliar, berkurang jauh dibandingkan akhir kuartal I-2022 sebesar Rp3 triliun. Berkat efisiensi Perseroan dan kinerja positif portofolio investasi, Saratoga berhasil memperkuat posisi keuangan di semester I-2022.

“Efisiensi biaya operasional dan beban pinjaman ini juga menjadi bagian dari strategi investasi yang dilakukan Saratoga. Dengan posisi utang saat ini, secara fundamental Saratoga memiliki kemampuan yang semakin kuat dalam menjalankan investasi di masa yang akan datang,” kata Devin.

Leave a reply

Iconomics