Kinerja Saratoga Didongkrak Kinerja AADI, ADRO, dan TBIG

0
22

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sepanjang tahun 2024 mencatat pertumbuhan Nilai Aset Bersih (Net Asset Value/NAV) sebesar 10,5%. Nilai tersebut meningkat dari Rp48,9 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp53,9 triliun di tahun 2024.

Pertumbuhan kinerja SRTG ini didorong oleh optimalisasi kinerja perusahaan portofolio utama seperti PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), PT AlamTri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).

Direktur Investasi SRTG, Devin Wirawan menjelaskan kinerja positif di tahun 2024 mencerminkan keberhasilan strategi investasi SRTG dalam mengoptimalkan peluang di sektor–sektor strategis.

“Pendekatan ini menghasilkan tiga pencapaian utama diantaranya penghasilan dividen yang signifikan, kenaikan valuasi perusahaan portofolio yang berdampak pada pertumbuhan NAV, serta investasi pada portofolio perusahaan baru. Keberhasilan ini menegaskan posisi SRTG sebagai perusahaan investasi yang terus menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,” kata Devin dalam keterangan resminya.

SRTG telah mencatat perolehan dividen yang solid sebesar Rp3,8 triliun atau naik 36% dibandingkan tahun 2023. Pencapaian ini didorong oleh arus kas yang positif dari perusahaan portofolio seperti ADRO, TBIG, dan MPMX.

Baca Juga :   Turun Signifikan, NAV Saratoga Rp48,9 Triliun di Tahun 2023

Devin menambahkan selain penghasilan dividen, SRTG juga berhasil memonetisasi perusahaan portofolio dan menghasilkan arus kas sebesar Rp712 miliar, sehingga total tambahan arus kas SRTG sepanjang 2024 mencapai Rp4,5 triliun.

Menurut Devin, SRTG memiliki arus kas yang kuat, sehingga memberikan ruang yang lebih luas bagi perusahaan untuk melanjutkan strategi investasinya. Kami juga akan terus memperkuat nilai dari perusahaan portofolio melalui strategi investasi yang terukur, disiplin dan berfokus pada pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.

Salah satu investasi SRTG di sektor strategis di tahun 2024 yakni mengakuisisi mayoritas saham Brawijaya Healthcare (Brawijaya). Aksi korporasi ini dilakukan berdasarkan pada fundamental bisnis Brawijaya yang solid serta potensinya untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan layanan kesehatan di beberapa wilayah di Indonesia. Saat ini, Brawijaya telah memiliki dan mengoperasikan lima rumah sakit dan dua klinik yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang.

Direktur Keuangan SRTG Lany D. Wong menjelaskan bahwa Loan-to-Value (LTV) perusahaan meningkat menjadi 3,1% pada tahun 2024 dari 0,5% pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan upaya SRTG dalam mengoptimalkan struktur permodalan guna mendukung peluang investasi berkualitas tinggi.

Baca Juga :   Rekor Tertinggi, Saratoga Bagikan Dividen Senilai Rp814 Miliar

Lany menegaskan bahwa tingkat ini tetap berada dalam batas yang sehat, memberikan fleksibilitas keuangan yang kuat serta memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang pasar secara optimal.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics