
Semua Sektor Menghijau, IHSG Ditutup Menguat 4,07%

Ilustrasi/Bisnis.com
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus perkasa. Pada perdagangan hari ini, indeks acuan ini kembali ditutup menguat 4,08% ke level 4.811,83.
Memulai perdagangan hari ini, indeks dibuka 4.623,42 yang sekaligus menjadi level paling redah. Setelah itu, pergerakannya konsisten naik hingga tutup di level tertinggi 4.811,83.
Volume saham yang diperdagangankan sebanyak 9,16 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,55 triliun.
Penguatan indeks ini ditopang oleh semua sektor yang ada di bursa. Penguatan tertinggi terjadi pada sektor properti yang naik 7,13%. Disusul, sektor infrastruktur (+5,57%); Agro (+5,09%); konsumer (+4,51%); industri dasar (+4,32%); manufaktur (+4,23%);keuangan (+3,77%); aneka industri (+2,79%); tambang (+2,53%); dan perdagangan (+1,96%).
Mayoritas emiten mengalami kenaikan harga yaitu sebanyak 287 emiten. Sedangkan, emiten yang harga sahamnya turun sebanyak 131, dan yang tidak bergerak 135 emiten.
Sejumlah emiten yang masuk jajaran pemberi cuan terbesar (top gainers) diantaranya FREN (+25%); CTRA (+25%); WIKA (+24,73%); PTPP (+24,56%);dan WSKT (+24,51%).
Sedangkan emiten yang masuk dalam daftar top lossers diantaranya KBLI (-6,8%); PAMG (-6,73%); KREN (-6,62%); REAL (-6,1%); LINK (-4,17%).

Tren pergerakan IHSG/TradingView
Secara teknikal, pergerakan indeks saat ini masih berada di atas garis Moving Average (MA)-9 yang mengindikasikan tingginya minat beli dibandingkan aksi jual. Candle stick juga membentuk batang hijau yang panjang tanpa ekor (morubozu bullsih) sebagai indikasi tingginya minat beli.
Pada Minggu (5/4) kemarin, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan “ada tanda-tanda menggembiarakan dalam beberapa minggu [dimana] beberapa emiten [harganya] sudah hijau dan membaik”.
Kondisi pasar saham di negara lain, kata Wimboh juga menunjukkan hal yang serupa. “Ini tanda-tanda bahwa sudah mulai akan rebound,” ujarnya Minggu,(5/4).
Analis saham, Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan secara teknikal IHSG memang sudah bullish. Tetapi, menurutnya masih bersifat short term (jangka pendek).
“Biarpun secara teknikal sudah bullish, iklim investasinya sendiri belum terbentuk karena Covid-19 ini sendiri belum beres. Jadi ancaman terhadap ekonomi maupun performance laporan keuangan semuanya belum jelas, kemampuan emiten untuk survive pun masih dipertanyakan,” tulisnya di laman facebook, Sabtu (4/3).
Leave a reply
