
Tahun 2022, Astra Raih Laba Bersih Rp30,5 Triliun, Berapa Bocoran Dividen yang Dibagikan?

Gedung Astra/Foto: Dok.Astra
PT Astra International Tbk (ASII) berhasil meraih laba bersih sebesar Rp30,5 triliun sepanjang tahun 2022 lalu. Laba bersih yang naik 51% year on year (yoy) tersebut belum termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup Astra di GoTo dan Hermina.
Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar ini, maka laba bersih Grup Astra meningkat 43% menjadi Rp28,9 triliun. Kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan.
“Grup mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2022, yang mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat dan harga komoditas yang tinggi. Meskipun terdapat ketidakpastian terkait proyeksi ekonomi global, termasuk kemungkinan harga komoditas yang lebih rendah, kami tetap yakin dengan prospek jangka pendek Grup, dan Grup berada dalam posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang dengan melanjutkan evolusi portofolio bisnisnya dan investasi modal yang signifikan, dalam rangka mendukung prioritas strategis Grup,” ujar Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur Astra dalam keterangan tertulis, Senin (27/2).
Laba bersih Astra ini ditopang oleh pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2022 yang mencapai Rp301,4 triliun, meningkat 29% dibandingkan dengan tahun 2021.
Seiring dengan kenaikan laba bersih ini, Astra juga berencana akan membagikan dividen yang lebih besar kepada pemegang saham. Direksi mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada bulan April 2023 agar nilai Dividen Final sebesar Rp552 per saham, naik dari sebelumnya pada tahun 2021 sebesar Rp194 per saham.
Sebelumnya pada Oktober 2022 lalu, Astra telah membagikan Dividen Interim sebesar Rp88 per saham, naik dari Rp45 per saham pada tahun 2021.
Dengan demikian, diusulakan total dividen yang akan dibagikan Astra dari tahun buku 2022 adalah sebesar Rp640 per saham, naik dari Rp239 per saham pada tahun 2021, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85% (berdasarkan laba bersih sebesar Rp30,5 triliun, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina).
“Usulan Direksi atas Dividen Final yang lebih tinggi tersebut didasarkan atas tingginya harga batu bara pada tahun 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memungkinkan anak perusahaan Perseroan, United Tractors, untuk mengusulkan pembagian dividen yang lebih tinggi,” ujar Djony.
Leave a reply
