Tiga Emiten Tambang Plat Merah Alokasikan Dana Rp 500 Miliar untuk Buyback Saham

0
134
Reporter: Petrus Dabu

Tiga emiten plat merah yang bergerak di industri tambang mengalokasikan anggaran Rp 500 miliar untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) di pasar modal. Buyback rencananya akan dilakukan mulai Selasa (17/3) hingga 16 Juni nanti

Tiga emiten plat merah tersebut adalah PT Bukit Asam Tbk yang mengalokasikan dana Rp 300 miliar. Kemudiam, PT Aneka Tambang Tbk sebesar Rp 100 miliar dan PT Timah Tbk sebesar Rp 100 miliar.

Seperti kondisi pasar bursa secara umum, harga saham tiga BUMN tersebut juga mengalami penurunan yang tajam. Pada perdagagan hari ini, harga saham Bukit Asam turun 6,85% ke level Rp 1.835 per lembar. Dari awal tahun harga saham emiten dengan kode PTBA ini sudah terkoreksi sebesar 30,23% dari Rp 2.630 per lembar pada awal tahun.

Kemudian harga saham Aneka Tambang pada perdangangan Senin (16/3) turun 6,69% ke Rp 446. Padahal pada awal tahun ini, harga saham emiten dengan kode ANTM ini masih sebesar Rp 840 per lembar. Sehingga secara year to date,  harga ANTM sudah terkoreksi sebesar 46,9%.

Baca Juga :   Pemilik SCTV dan Indosiar Siapkan Dana Rp 1 Triliun untuk Buyback Saham

Kondisi serupa juga dialami PT Timbah Tbk. Sejak awal tahun harga sahamnya sudah terkoreksi sebesar 47,15% dari Rp 825 per lembar pada awal tahun menjadi Rp 436 per lembar pada penutupan Senin (16/3).

Selain tiga emiten pertambangan plat merah ini, pada Senin (16/3), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk juga mengumumkan rencana buyback saham. Anggaran yang disiapkan perusahaan ritel ini sebesar Rp 250 miliar. Ramayana juga akan melakukan aksi korporasi tersebut mulai Selasa (17/3) hingga 16 Juni nanti.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics