Angkasa Pura II Optimistis Pemulihan, Targetkan Pendapatan Mencapai Rp10,5 Triliun di 2023

0
214
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Hantaman pandemi Covid-19 masih berefek pada beberapa bandara kelolaan Angkasa Pura II. Bandara-bandara masih belum pulih sepenuhnya dari sisi operasional dan keuangannya. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II), Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa recovery rate di AP II saat ini sudah 81-82% dan yang tertinggi pada saat Mei kemarin karena dampak dari Idulfitri, dan targetnya di tahun ini harus bisa tercapai 84% recovery rate-nya.

“Nah target kita sampai dengan akhir tahun itu minimal harus achieve 84% minimal untuk 20 bandara in average sehingga kalau kita bicara operation recovery terlihat sekali bahwa recovery rate kita itu sudah sangat baik,” kata Awaluddin di Kementerian BUMN beberapa waktu lalu.

Menurutnya, bandara Soekarno-Hatta menjadi anchor airport yang recovery rate-nya sudah mencapai 92%. Sedangkan bandara di luar Soekarno-Hatta seperti Silangit, Tanjung Pinang, dan Banyuwangi masih di bawah 50% tingkat pemulihannya.

Muhammad Awaluddin menyampaikan bahwa pada financial recovery untuk beberapa bandara saat ini sedang bertahap dan berangsur-angsur membaik. Dalam hal ini, ia memberikan gambaran pendapatan AP II pada kuartal I-2023.

Baca Juga :   Menteri BUMN: Kami Ingin Bentuk 15 Subholding

“Triwulan satu kita sudah dapat revenue itu omset kita itu di angka Rp2,75 triliun dan itu 75% tumbuh comparing year on year. Nah jadi kalau kita lihat sebentar lagi kita akan menutup Q2 ya jadi kalau dengan asumsi yang sama tidak kurang, saya berasumsi sekitar Rp5,3-5,4 triliun kita bisa capai shingga dengan kondisi ini menurut saya progres di financial recovery kita sudah jauh lebih baik,” ungkapnya.

Adapun untuk mencapai pemulihan keuangan, Awaluddin sebut memiliki beberapa strategi, pertama terkait upaya refinancing atau reprofiling aspek-aspek pembiayaan. Kedua melakukan upaya yang sifatnya cost leadership.

Ketiga, melakukan percepatan untuk recovery di aspek pengaktifan rute maupun slot penerbangan. Menurutnya yang menjadi tantangannya saat ini adalah pemulihan untuk slot-slot penerbangan internasional.

Secara keseluruhan pada operation recovery maupun finance recovery ini menurutnya berjalan beriringan. Sehingga pihaknya memprediksikan tahun ini Angkasa Pura II dapat mendapatkan pendapatan hingga Rp10,5 triliun.

“Rp10,5 triliun itu bisa tercapai termasuk juga bisa untuk mempeorleh bottom line income yang mendekati angka mudah-mudahan di atas Rp700-800 miliar dan itu sangat jauh berbeda dengan kondisi yang kemarin. (Tahun) 2022 kita sudah untung positif sekitar Rp91,9 miliar tapi situasi itu masih sangat challenging. Ini menjadi fokus kami di 2023 yaitu percepatan recovery,” tutupnya.

Leave a reply

Iconomics