
BI Bakal Jaga Rupiah Sesuai Fundamental

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo/The Iconomics
Bank Indonesia (BI) akan mengawal nilai tukar rupiah agar berjalan selaras dengan fundamental ekonomi nasional. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal pergerakan nilai tukar rupiah yang menguat.
“BI akan mengawal pergerakan rupiah. Kalau dirasa sudah di luar fundamental, BI akan masuk untuk menjaga sesuai fundamental,” kata Dody di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (16/01/2020).
Menurut Dody, saat ini penguatan yang dialami oleh rupiah selaras dengan perkembangan regional, dimana terjadi pula penguatan nilai tukar mata uang ringgit dan peso. Dampak dari penguatan nilai tukar rupiah secara jangka pendek dapat menguntungkan. Pertama, harga impor untuk kegiatan investasi dan barang modal konsumsi menjadi lebih murah. Hal ini akan mendorong konsumsi yang dibutuhkan. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah akan membantu melawan inflasi.
“Ketiga, korporasi yang punya utang valas dengan rupiah yang menguat dalam jangka pendek akan terbantu dari sisi biaya ongkos produksi dari komponen valas yang berkurang, sehingga membantu kesehatan keuangan korporasi,” jelas Dody.
Namun demikian, ia menuturkan bahwa jika penguatan ini dibiarkan secara jangka menengah atau jangka panjang bisa berdampak buruk kepada ekonomi Indonesia. Kondisi tersebut akan berdampak pada daya saing ekspor. Pasalnya produk ekspor Indonesia bersifat sensitif terhadap perubahan nilai tukar, terutama di sektor manufaktur.
Leave a reply
