Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Kebangkitan UMKM dan Bisa Tangguh di Pasar Global

0
481

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pandemi Covid-19 memang telah menyebabkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak. Tetapi perkembangan digital saat ini juga merupakan peluang bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang termasuk untuk ekspansi ke pasar global.

“Momentum krisis ini bisa kita manfaatkan menjadi peluang dan lompatan bagi kita untuk berinovasi. Dan mengembangkan potensi UMKM,” ujar Erick ketika memberikan sambutan dalam webinar ‘Strategi BRI Sebagai BUMN untuk Menyiapkan UMKM yang Tangguh di Pasar Global’, Rabu (9/12).

Erick mengatakan jangan sampai Indonesia hanya menjadi tujuan pasar pelaku ekonomi dari negara lain. Karena itu, diperluan strategi yang tepat untuk menyiapkan UMKM yang tangguh di pasar global.

“Dalam hal ini pemerintah dan BUMN memberikan dukungan bagi UMKM berupa iklim usaha yang sehat, ketersediaan peluang pasar, serta berbagai kebijakan yang mampu mendukung dunia usaha agar bisa menjalankan bisnis dengan kondisi yang baik,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Erick, Indonesia  memiliki 55 juta orang dalam middle income class yang ke depan juga diperkirakan akan terus bertumbuh dengan daya beli  yang setiap tahun juga mengalami peningkatan. “Middle income class tentu saja lebih selektif dalam memilih produk-produk UMKM. Sehingga pelaku UMKM sendiri juga diharapkan dapat meningakatkan daya saing dan kualitas produk agar mampu mengambil pasar domestik bersaing dengan produk atau layanan perusahaan luar negeri tentuya,” ujarnya.

Baca Juga :   Kementerian BUMN Mendorong Milenial untuk Berwirausaha, Pegadaian Mendukung

Kementerian BUMN, tambah Erick berkomitmen untuk membuka pasar yang luas dengan menerapkan sistem pasar digital UMKM atau ‘Padi UMKM’. Padi UMKM merupakan digital platform untuk mempertemukan UMKM dengan BUMN. Diharapkan dengan bergabungnya UMKM dalam ekosistem ini, pelaku usaha dapat memperluas jaringan UMKM secara online, meningatkan transaksi penjualan dan memiliki suatu pengalaman dalam memasuki dunia transaksi digital serta memperluas akses pembiayaan bagi UMKM yang memerlukan dukungan modal kerja.

Erick mengatakan untuk ekspansi ke pasar global, tantangan yang harus dijawab adalah inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam setiap proses bisnis agar lebih efektif dan efisien. Program UMKM EXPO (RT) BRILIANPRENEUR yang diluncurkan BRI, menurut Erick merupakan real partner bagi UMKM untuk naik kelas dan sebagai inkubator untuk membantu meningkatkan kapasitas dan kualitas UMKM untuk berorientasi ekspor.

Lebih jauh lagi dalam acara ini Bank BRI juga mendatangkan investor atau pembeli dari luar negeri sehingga akan membuka akses produk UMKM Indonesia ke pasar global. Program ini juga sejalan dengan program BUMN go global yaitu sebuah upaya untuk mengembangkan dunia usaha tanah air di tingkat dunia dengan memasarkan produk BUMN dan memperbaiki rantai pasok di Indonesia atau pun di luar negeri.

Baca Juga :   9 BUMN dan Kementerian BUMN Dorong Digitalisasi UMKM Lewat PaDI UMKM

“Harapan kita, setelah kita melewati masa survive dan restart, UMKM mampu bangkit dan melakukan inovasi untuk bisa berkompetisi dengan produk dari negara-negara lain. Saya yakin UMKM Indonesia mempunyai potensi segera pulih dari pandemi Covid-19 dan meningkatkan kapasitasnya. Karena kita memiliki sumber daya alam yang melimpah dan dukungan dari pemerintah. Kedua hal tersebut perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan itikad baik, dengan kerja keras saya yakin UMKM Indonesia semakin tangguh di pasar global,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics