Mitsubishi Fuso Pamerkan Truk Listrik eCanter

0
892
Reporter: Petrus Dabu

Principal kendaraan sudah siap memproduksi mobil listrik. Hanya saja belum bisa diproduksi massal karena belum adanya permintaan pasar dan ketersediaan infrastruktur pendukung yang belum memadai. Pemerintah juga belum menerbitakan regulasi soal mobil listrik.

Salah satu principal mobil yang sudah menunjukkan kesungguhannya dalam memproduksi mobil listrik adalah Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation. Melalui PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) yang menjadi distributornya di Indonesia, produsen truk dan bis asal Jepang ini memamerkan eCanter pada ajang Gakindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) yang berlangsung di JCC Jakarta, 5-8 Maret 2020.

eCanter adalah truk listrik yang sepenuhnya beroperasi secara elektrik, tidak mengeluarkan gas buang, bebas bising dan getaran sehingga bisa mengurangi efek negatif terhadap lingkungan secara siginifikan.

eCanter ditenagai oleh 6 modul batrei bertegangan tinggi yang bisa habis dalam jarak tempuh 100 km bila diisi (charge) penuh dan mengangkut muatan 75%. Dengan kemampuan jarak tempuh ini, eCanter belum memadai digunakan untuk angkutan logistik jarak jauh.

Baca Juga :   AC Ventures Ungkap Faktor Penting yang Mengungkit Pertumbuhan Kendaraan Listrik

Atsushi Kurita, Presiden Direktur KTB mengatakan truk listrik eCanter sudah digunakan di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. “Saya harap sosialisasi eCanter dapat menginsipirasi partner profesional kami dalam menciptakan inovasi,” ujarnya di JCC, Kamis (5/3).

Duljatmono, Direktur Marketing KTB menambahkan eCanter  di luar  beberapa negara biasnya digunakan untuk mengangkut logistik di dalam kota.

Hanya sayangnya, di Indonesia eCanter belum bisa diproduksi dan dijual massal  karena belum adanya regulasi dari pemerintah.”Secara produk sudah siap, tetapi produksi dan sebagainya itu belum sampai ke sana, itu tergantung pasar, tergantung kondisi infrastruktur, [yang] nanti akan dikembangkan,” ujarnya.

“Kami sebagai market leader siap memberikan solusi kebutuhan pasar terhadap produk yang full electrical truck, kita sudah punya ini. Tinggal pasar ini kapan butuhnya dan regulasi dan infrastruktur kapan bisa siapnya,” tambahnya.

Dari sisi infrastruktur pendukung mislanya, sejauh ini belum banyak tersedia tempat pengisian ulang listrik. “Artinya fasilitas itu juga perlu dibangun nantinya,” ujarnya.

Leave a reply

Iconomics