
Sang Hyang Seri Tingkatkan Produktivitas dengan Merestorasi Lahan

Restorasi lahan yang dilakukan oleh Sang Hyang Seri/Dok. SHS
PT Sang Hyang Seri mendorong restorasi lahan di aset lahan Sukamandi, Kabupaten Subang untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Adanya Program restorasi lahan ini, berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyatakan bahwa kualitas tanah pada lahan PT Sang Hyang Seri semakin turun akibat eksploitasi tanah secara berlebihan. Hal ini mengakibatkan tanah menjadi asam dengan Ph 5,5.
Kualitas tanah di bawah standar, tentu akan berpengaruh pada hasil produksi. Sehingga, PT Sang Hyang Seri sebagai perusahaan yang dipercayai oleh negara untuk mengelola dan memperbaiki lahan melalui inisatif tersebut.
Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Maryono menyampaikan bahwa dengan diadakannya program restorasi melalui swakelola tersebut dapat berhasil dan akan berdampak kepada kesejahteraan para mitra petani setempat akan meningkat.
Kerjasama dilakukan dengan berbagai pihak untuk berjalannya perbaikan lahan ini seperti pemerintah daerah, instansi swasta, perguruan tinggi dan 144 mitra petani yang sudah terdaftar.
“Kami sangat optimistis untuk berjalannya program restorasi lahan ini. Perbaikan baik dari segi teknis maupun tata kelola akan terus dilakukan bersama berbagai pihak baik dari perguruan tinggi serta swasta untuk melakukan riset. Meningkatnya kualitas lahan, akan berpengaruh kepada hasil yang didapat. Tentunya hal ini akan membawa kesejahteraan bersama, tidak hanya untuk PT Sang Hyang Seri namun untuk kesejahteraan teman – teman petani,” kata Maryono.
Salah satu kerjasama yang sudah terealisasi adalah kerjasama dengan PT Bio Konversi Indonesia. Melalui uji coba perbandingan penggunaan Pupuk Hayati dan Sistem Konvesional, didapatkan hasil bahwa penggunaan Pupuk Hayati dapat menekan biaya usaha, namun keuntungan hasil panen yang didapatkan meningkat hingga 9% dibandingkan Sistem Konvesional.
Dalam program restorasi lahan ini, Sang Hyang Seri memastikan bekerjasama langsung dengan petani di sekeliling areal yang terdaftar, agar segala kegiatan akan transparan, dan termonitor. Tahapan proses dan waktu diperlukan dalam peningkatan kualitas lahan, karena kondisi tanah yang terdegradasi perlu adaptasi untuk perbaikannya.
Leave a reply
