
Teknologi dan Inovasi Bisa Muluskan New Normal di Industri Kelapa Sawit

Buah kelapa sawit/Antara
Industri kelapa sawit mempersiapkan hadapi new normal dengan memperkuat adopsi teknologi dan inovasi.
“Dukungan teknologi dan inovasi pada industri kelapa sawit sangat diperlukan untuk penataan baru dalam sistem managemen, baik ada pandemi maupun tidak adanya pandemi. Menghadapi pandemi Covid-19, digitalisasi bisa meminimalisir kontak serta meningkatkan efisiensi tenaga kerja,” kata Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Kacuk Sumarto dalam siaran pers.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit Dr. Winarma menegaskan protokol kesehatan menjadi aspek utama dalam menghadapi pandemi Covid-19. Adapun mekanisasi yang didukung dengan inovasi dan teknologi bisa menjadi pilihan untuk meminimalkan kontak sumber daya manusia sehingga terjadi efisiensi penggunaan tenaga kerja.
Ia mengatakan pentingnya penyesuaian sistem dan norma yang diimplementasikan mulai dari proses pembibitan, perawatan hingga panen. Ia mengklasifikasikan hal yang dapat diterapkan dalam operasional kebun antara lain menetapkan ancak tetap bagi setiap tenaga kerja sehingga mengurangi kontak dan mobilisasi tenaga kerja dalam proses operasional. Itu hal pertama yang dapat diimplementasikan pada industri kelapa sawit. Kedua, norma pemeliharaan sistem panen menggunakan sistem rotasi.
Ketiga, tenaga kerja harus dilengkapi dengan alat pelindung diri serta peralatan kerja masing-masing dan tidak saling bertukar alat. Keempat, menerapkan mekanisasi pupuk sehingga dapat mengurangi tenaga kerja. Selain itu harus menerapkan smart farming yang didukung oleh inovasi dan teknologi seperti mekanisasi pemeliharaan, pemupukan serta panen. Ada pula hal lainnya yang bisa diimplementasikan yakni pemetaan, monitoring serta analisa visual dapat memanfaatkan inovasi digital yang mendukung mekanisasi yang terintegrasi.
Salah satu perusahaan yang sudah mengimplementasikan smart farming adalah Astra Agro Lestari. Digitalisasi yang telah digarap sejak 2018 sejalan dengan digitalisasi yang berkembang di berbagai bisnis. Direktur Agronomi M Hadi Sugeng mengatakan Astra Agro Lestari dapat memonitor dan menganalisa dengan memperkuat fungsi kontrol melalui digitalisasi operasional sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Hadi Sugeng mengenalkan tiga aplikasi digital yang dimiliki Astra Agro yakni Daily Indicator Astra Agro (DINDA), Mill Excellent Indicator (MELLI) serta Aplikasi Mandor Astra Agro (AMANDA). Ketiga sistem ini diintegrasikan melalui Operation Center of Astra Agro (OCA) yang menjadi sistem induk yang bergerak secara realtime.
Leave a reply
