Tahun 2020, KSEI Mantapkan e-Proxy dan Simplifikasi Pembukaan Rekening

0
544
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan terapkan sistem electronic proxy (e-Proxy) yang mengakomodasi penggunaan hak suara investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanpa perlu kehadiran investor secara fisik. Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo berharap tidak perlu lagi investor di daerah maupun asing datang secara langsung ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk berpartisipasi dalam memutuskan rencana emiten.

“Hal ini semoga dapat memudahkan investor, khususnya investor yang memiliki lebih dari satu efek, maupun investor di daerah dan investor asing yang tidak berdomisili di tempat berlangsungnya pelaksanaan RUPS,” kata Uriep di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Senin (30/12/2019).

Inisiatif lainnya, menurut Uriep, KSEI juga akan fokuskan Simplifikasi Pembukaan Rekening, dimana KSEI akan menambahkan alternatif bagi pemegang rekening KSEI (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) dan Pengguna S-INVEST (Agen Penjual Reksa Dana dan Manajer Investasi) untuk melakukan verifikasi Nomor Identitas Kependudukan (NIK) di Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri dalam rangka proses KYC (Know Your Customer) investor dengan mengembangkan sebuah hub. Hub tersebut juga akan dilengkapi koneksi ke Ditjen Pajak untuk keperluan verifikasi nomor pokok wajib pajak (NPWP) milik investor.

Baca Juga :   Menkeu Apresiasi Langkah "Bersih-Bersih" OJK di Pasar Modal

Selain itu, pada Mei 2019, KSEI telah menuntaskan pengembangan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) generasi terbaru. Upgrade fasilitas AKSes dilakukan untuk menambahkan fitur-fitur yang menarik sehingga investor semakin nyaman dalam memanfaatkan fasilitas AKSes. Fasilitas AKSes tersebut sejalan dengan program perlindungan investor di pasar modal.

“Kemudahan investor pasar modal dalam memantau portofolio investasinya menjadi salah satu hal yang diupayakan KSEI,” ujarnya.

Sebagai informasi, total aset yang tercatat di C-BEST per akhir Desember 2018 hingga 27 Desember 2019 meningkat 6,47% dari Rp4.210,35 triliun menjadi Rp4.482,72 triliun. Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal. Total aset yang tercatat di C-BEST per 27 Desember 2019 telah didominasi kepemilikannya oleh investor lokal sebesar 55,67%. Persentase tersebut meningkat dari tahun sebelumnya (per akhir Desember 2018) dimana kepemilikan lokal mencapai 54,82%. Hal ini menunjukkan kontribusi investor domestik yang semakin besar di pasar modal lndonesia.

Dari sisi data investor, jumlah investor yang tercatat di KSEI per 27 Desember 2019 telah mencapai 2.478.243 atau meningkat 53.04% dibandingkan total  Single Investor Identification (SID) atau jumlah investor perorangan / individu pada akhir Desember 2018 sebesar 1.619.372. Jumlah SID terbesar adalah SID investor pemilik Reksa Dana sebesar 1.768.485. Adapun data demografl investor di Indonesia saat ini didominasi oleh pria (59,41%). berusia 21 30 tahun (44.62%) dengan status pekerjaan Pegawai Swasta (53.69%) dan berpendidikan Sarjana (48.23%).

Leave a reply

Iconomics