Buka Perdagangan BEI Tahun 2024, Wapres Apresiasi Kinerja OJK dan SRO

1
161

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin membuka secara resmi perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024, Selasa (2/1). Wapres mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization(SRO), utamanya Bursa Efek Indonesia (BEI) atas kinerja pasar modal tahun 2023.

Di sisi lain, Wapres mendorong inovasi dan penggunaan teknologi serta peningkatan literasi dan edukasi untuk pendalaman pasar modal ke depan.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada OJK, BEI beserta segenap pemangku kepentingan pasar modal Indonesia atas pencapaian kinerja yang tinggi (selama tahun 2023),” ujar Wapres dalam arahannya pada pembukaan perdagangan BEI, Selasa.

Wapres mengingtkan faktor-faktor global yang berpotensi  mendatangkan risiko terhadap perekonomian Indonesia termasuk Bursa Efek sepatutnya terus dicermati dan dinavigasi dengan baik.

Tahun lalu, kata Wapres, stabilitas pasar modal Indonesia terjaga dengan baik. Selain itu, jumlah penghimpunan dana serta jumlah investor ritel pasar modal yang kini menapai 12 juta lebih, mengindiksikan adanya partisipasi masyarakat yang kian baik.

“Berbagai prestasi bursa efek juga diharapakan memberikan suntikkan optimisme yang lebih besar lagi bagi pelaku pasar modal maupun masyarakat luas. Dengan eksekusi strategi dan kebijakan yang tepat, saya meyakini pasar modal Indonesia mampu bekerja lebih cerah,” ujarnya.

Baca Juga :   Pemerataan Penyebaran Investor Pasar Modal Jadi Pekerjaan Rumah

Menurut Wapres, keberhasilan Bursa Efek Indonesia tidak terlepas dari sinergi dari semua pemangku kepentingan dan lembaga otoritas, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui peningkatan kualitas produk dan layanan serta penguatan ekosistem pasar modal Indonesia.

Untuk lebih meningkatkan kinerja pasar modal Indonesia ke depan, Wapres mendorong peningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor di pasar modal.

“Pengaplikasian teknologi dan digitalisasi memainkan peran penting termasuk pada pendalaman pasar modal. Selain memeperluas basis investor maupun emiten, pemanfaatan platform digital akan semakin mempermudah akses pasar modal dan menarik minat masyarakat khususnya generasi muda dan milenial. Untuk itu, para pelaku pasar modal terkait mesti didorong agar terus mengembangkan produk dan layanan yang lebih ramah digital,” ujarnya.

Selain inovasi dan pemanfaatan teknologi, untuk mengoptimalkan dan mengembangkan potensi pembiayaan melalui pasar modal, Wapres mendorong pelaku pasar untuk giat melakukan literasi kepada masyarakat.

“Bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tetapi juga rumah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Untuk itu, BEI diminta tidak terjebak dalam zona nyaman tetapi membuat terobosan agar UKM bisa memperoleh akses pembiayaan dari pasar modal,” ujar Wapres.

“Bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tetapi juga rumah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Untuk itu, BEI diminta tidak terjebak dalam zona nyaman tetapi membuat terobosan agar UKM bisa memperoleh akses pembiayaan dari pasar modal.”

Di samping itu, tambah Wapres, peningkatan edukasi dan literasi kepada masyarakat juga seyogianya menjadi agenda kerja BEI dan pemangku kepentingan baik lewat jalur pendidikan formal maupun informal. Pemahaman yang semakin baik terhadap investasi, menurut Wapres, berbanding lurus dengan kecakapan investor dalam pengambilan keputusan investasi termasuk investasi di pasar modal.

Baca Juga :   OJK: Data SLIK Digunakan untuk Pemberian Subsidi Bunga Program PEN

“Terkait peningkatan literasi keuangan, OJK berperan krusial khususnya  dalam penyiapan strategi dan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. OJK juga diharapkan mendorong perluasan dan pemerataan akses keuangan terutama produk pasar modal,” ujarnya.

1 comment

Leave a reply

Iconomics