
BPAM Gandeng Standard Chartered Indonesia Pasarkan Reksa Dana ESG

Standard Chartered Bank Indonesia (Bank) bekerja sama dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) untuk menawarkan produk reksa dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD. Produk ini merupakan produk reksa dana offshore (luar negeri) pertama Standard Chartered Bank Indonesia yang dikelola aktif sesuai dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik (Environment, Social & Good Corporate Governance/ESG).
“Standard Chartered merupakan salah satu dari sejumlah bank pertama yang memasukkan pertimbangan analisis sosial dan lingkungan ke dalam kerangka pengelolaan risiko sejak tahun 1997. Kami juga memiliki rekam jejak baik dalam bidang keuangan berkelanjutan, salah satunya dengan berpartisipasi dalam penerbitan sukuk hijau dari pemerintah Republik Indonesia di 2020,” kata Cluster CEO Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines), Standard Chartered Andrew Chia dalam siaran pers.
Ia mengatakan ESG merupakan salah satu tema kunci strategi Bank tahun ini dan pihaknya bangga dapat bekerja sama dengan salah satu mitra strategis Standard Chartered Bank Indonesia yaitu BPAM, untuk semakin memperluas pilihan produk investasi berpedoman ESG bagi para nasabahnya.
Presiden Direktur PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menyampaikan melalui 3 lapis pendekatan dalam unsur ESG-nya, Batavia Global ESG Sharia Equity USD menawarkan berbagai keuntungan bagi nasabah, terutama imbal hasil yang optimal, ketangguhan dalam menghadapi turbulensi dan krisis, dan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Pengelolaan produk ini didukung oleh BlackRock sebagai Technical Advisor, yang memiliki keunggulan teknologi dan sumber daya global.
“Kami percaya produk ini sejalan dengan tren yang sedang dan masih akan terus terjadi di dunia investasi, di mana semakin banyak investor global yang meningkatkan alokasi dana mereka pada investasi dengan fokus ESG,” kata Lilis.
Adapun Batavia Global ESG Sharia Equity USD memiliki tujuan mengoptimalkan pengembalian total jangka panjang melalui pengelolaan investasi pada saham dari perusahaan-perusahaan di pasar global yang memiliki fokus kuat di ESG, dengan penerapan prinsip-prinsip syariah. Sebanyak 80%-100% dari investasi ditempatkan di ekuitas, sementara 0%-20% ditempatkan di instrumen pasar uang syariah.
Leave a reply
