Lihat Kebutuhan Tipe Rumah Besar, Bukit Podomoro Jakarta Luncurkan 2 Tipe Baru

0
325

Bukit Podomoro Jakarta merilis hunian tipe terbaru yakni Tipe Royal dan Regent untuk konsumen yang membutuhkan rumah premium. Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta, Zaldy Wihardja menjelaskan sejak diluncurkan pada 2021, Bukit Podomoro Jakarta secara konsisten berinovasi dan menyelesaikan tahapan pembangunan kawasan sesuai rencana.

“Sebelumnya kami telah membangun premium clubhouse sebagai salah satu fasilitas eksklusif, dan sekarang kami siap untuk meluncurkan hunian tipe terbaru dengan konsep moderen dan brilian,” katanya dalam keterangan resminya.

“Kebutuhan hunian di dalam kota Jakarta khususnya untuk tipe rumah besar cukup tinggi, dan sebagai pengembang kami harus jeli dalam menangkap peluang itu. Terbukti, peminat Bukit Podomoro Jakarta sangat antusias ditandai dengan telah terjualnya 90 persen hunian untuk penjualan tahap 1,” lanjutnya.

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia per Kuartal I tahun 2023 mencerminkan perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat. Terjadi kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I-2023 sebesar 1,79% (yoy). Kenaikan IHPR terutama terjadi pada rumah tipe menengah yaitu sebesar 2,76% (yoy) dan tipe rumah kecil dan besar juga meningkat sebesar 1,77% (yoy) dan 1,36% (yoy).

Baca Juga :   Agung Podomoro Sediakan Hunian Desain "Suka-suka"

Pertumbuhan ini, kata Zaldy, memperkuat optimisme dan komitmen Bukit Podomoro Jakarta untuk berkontribusi lebih besar terhadap sektor properti, dan perekonomian Indonesia.

President Director ERA Indonesia, Darmadi Darmawangsa menjelaskan bahwa Indonesia mengalami pergerakan ekonomi yang signifikan sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif. Darmadi optimistis perekonomian Indonesia akan makin kuat, dan properti akan lebih menggeliat.

Darmadi mengatakan pergerakan harga tanah dan properti biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi. Dia menyontohkan kenaikan harga tanah di area Kelapa Gading Jakarta sepanjang 30 tahun terakhir. “Tahun 1990 itu, harga tanah Rp500 ribuan per meter, tapi saat ini Rp25 juta per meter. Itu kenaikannya 5.000% sepanjang 30 tahun, sangat jauh dibandingkan dengan data inflasi pada 1990 – 2023 adalah sebesar 600%. Hal ini menunjukkan grafik inflasi tidak bisa mengejar kenaikan harga tanah dan properti,” ujarnya.

Darmadi melihat nilai Intrinsik Bukit Podomoro Jakarta ada pada lokasi dan aksesibilitasnya, dan nilai ekstrinsiknya adalah pada fasilitas kawasan yang sudah lengkap dari pengembangnya. Bukit Podomoro Jakarta juga dikelilingi dengan ruko artinya commercial value-nya akan menambah kenyamanan dan meningkatkan harga sewa di masa mendatang.

Leave a reply

Iconomics