Matahari Departement Store akan Tambah 7 Gerai Toko Sampai Akhir 2022

0
443

PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) atau Matahari menyatakan kinerja perseroan kuat di paruh pertama pada 2022. Di tengah pembatasan pergerakan terkait Omicron, Perseroan berhasil menghasilkan EBITDA sebesar Rp1,3 triliun pada paruh pertama 2022, setara dengan EBITDA setahun penuh pada 2021.

Pilihan utama produk pelanggan Matahari menghasilkan marjin yang sehat, dengan marjin kotor paruh pertama 2022 sebesar 36,0%, lebih tinggi dari 34,9% pada kuartal yang sama tahun lalu. Pada saat yang sama, Perseroan memulai ekspansi dengan membuka gerai baru di Plaza Ambarrukmo, Mall Taman Anggrek, dan Tangcity Mall, serta investasi solusi POS baru dan omni-offering.

Matahari melihat kemajuan paruh pertama menjadi pertanda baik untuk pencapaian pada paruh kedua tahun ini dengan pedoman yang saat ini ditetapkan pada tingkat EBITDA sebesar Rp 2,1 triliun. Tidak ada pembatasan signifikan selama kuartal ketiga yang akan membantu penjualan tumbuh lebih dari dua kali lipat pada periode yang sama pada 2021.

Perseroan lebih lanjut mempercepat pembukaan toko yang direncanakan dengan 7 yang jatuh tempo pada sisa tahun 2022, dimana pembukaan berikutnya adalah Gowa (Sulawesi Selatan) di akhir bulan ini. Pembukaan gerai-gerai ini akan membuat jumlah gerai yang beroperasional secara nasional menjadi 148 pada akhir 2022.

Baca Juga :   Ekonom: Gotong Royong Lewat Omni Channel Lawan Pandemi Covid-19

Dalam keterangan resminya, CEO Matahari Terry O’Connor mengatakan pihaknya akan menggunakan platform keterlibatan terbaru ini untuk terus membagikan peningkatan dalam penawaran barang dagang Matahari kepada pelanggan yang akan mendorong hasil lebih baik.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics