PP Presisi Membidik Kontrak-Kontrak Pertambangan Nikel dan Mineral Lainnya

0
524

PT PP Presisi Tbk (PP Presisi) telah merambah pada sektor jasa pertambangan sebagai kontraktor sejak awal tahun 2021. Perusahaan dengan kode emiten PPRE ini menggarap mulai dari mining development infrastructure seperti pekerjaan pembangunan dan maintenance jalan hauling, pembangunan infrastruktur tambang lainnya (stockpile, jembatan, dll) hingga pekerjaan mining contractor yakni mulai pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) hingga pengangkutan ore nikel (hauling services).

“Hingga Desember 2021, total kontrak baru dari jasa pertambangan telah kami dapatkan sebesar Rp2,9 triliun. Kontrak–kontrak ini mayoritas berasal dari Weda Bay Nickel sebagai kontraktor mining development dan Tambang Nikel Morowali sebagai mining contractor. Dari Weda Bay Nickel, kami telah mengantongi total Rp1,8 triliun hingga Desember 2021 dan mendapatkan tambahan nilai kontrak baru sebesar Rp311 miliar pada Januari 2022 untuk pekerjaan jasa hauling,” kata Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Rully Noviandar dalam keterangan tertulis.

Perolehan kontrak baru pada jasa tambang yang cukup signifikan pada tahun 2021 membuat PPRE optimistis dapat memperoleh kontrak baru jasa tambang yang besar juga pada tahun 2022, terutama untuk lingkup pekerjaan mining contractor.

Weda Bay Nickel, yang merupakan salah satu tambang nikel terbesar di dunia dengan total produksi per tahunnya mencapai 25 hingga 30 juta ton tentunya menjadi salah satu incaran PPRE untuk mendapatkan peluang pekerjaan sebagai main contractor.

“Tahun lalu (2021) Weda Bay bekerja dengan 5 kontraktor penambangan untuk mencapai target produksi sebesar 16-20 juta ton. Namun dengan adanya peningkatan target hingga 30 juta ton per tahun, maka Weda Bay juga akan menambah kapasitas kontraktornya. Hal ini tentunya menjadi salah satu peluang besar bagi PPRE untuk dapat berperan, mengingat kami telah terlibat dalam beberapa lingkup pekerjaan pertambangan lainnya di Weda Bay,” kata Rully.

Baca Juga :   PTPP: Pekerjaan Proyek Tol Semarang-Demak Paket 2 Sudah 94,69%

Rully mengatakan pihaknya juga tengah melakukan penjajakan pada beberapa potensi lain untuk tambang nikel maupun mineral lainnya seperti bauksit, silika dan emas baik di wilayah Sulawesi maupun Kalimantan, dengan lingkup pekerjaan mining development maupun mining contractor. Ia mengatakan total potensi tersebut dapat mencapai lebih dari Rp5 triliun.

“Dengan total potensi yang besar tersebut, kami tentunya juga akan meningkatkan kapasitas alat berat kami. Tahun 2021, total belanja modal kami untuk alat berat mencapai Rp336 miliar dan akan kami tingkatkan sebesar 20%. Melalui jasa pertambangan, kami berharap PPRE dapat berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia serta memberikan nilai tambah bagi para stakeholders,” kata Rully.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics