
Panca Budi Idaman Beli Tanah dan Bangunan Senilai Rp114 Miliar untuk Gudang Distribusi

Direktur Panca Budi Idaman Lukman Hakim/Dok. PBI
PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) melalui anak usahanya, yakni PT Panca Packindo Makmur melakukan pembelian tanah dan bangunan. Tanah dan bangunan yang dibeli berlokasi di Jalan Lingkar Timur No 26, Kelurahan Kebonsari dan kelurahan Klurak, Sidoarjo, Jawa Timur.
Total luas tanah yang dibeli mencapai 60.751 meter persegi (m2). Adapun nilai total transaksi sebesar Rp114 miliar. Direktur Panca Budi Idaman Lukman Hakim mengatakan PBID akan menggunakan tanah dan bangunan untuk gudang distribusi.
“Ini untuk mendukung ekspansi pasar di wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur,” kata Lukman dalam siaran pers tertulis yang diterima pada Jumat (24/12/2021).
Emiten plastik kemasan ini memasang target optimistis di tahun ini dan tahun depan. PBID diperkirakan mampu meraup pendapatan di atas Rp4,3 triliun hingga tutup tahun 2021. Nilai tersebut naik dari pendapatan di akhir 2020 yang sebesar Rp3,87 triliun.
Lukman menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% hingga 15% untuk tahun 2022. Lukman menyebut sejumlah katalis mampu mendorong penjualan tahun depan. Salah satunya karena produk yang dihasilkan PBID mendukung sektor makanan dan minuman, sektor e-commerce, pengantaran makanan secara daring (online food delivery), sektor agroindustri, hingga sektor kimia.
PBID melakukan berbagai strategi komprehensif untuk mendorong penjualan, dan memperkuat brand equity dan memperluas pangsa pasar. Sejumlah cara yang akan ditemouh meliputi memperluas pangsa pasar & jangkauan distribusi dengan mendirikan gudang distribusi terutama Indonesia bagian Timur dan luar Jawa. Progress ekspansi perusahaan di Indonesia Timur dengan pembangunan pabrik di Jawa Tengah telah selesai dan sudah mulai beroperasi. Pabrik ini akan mendukung penambahan kapasitas produksi PT Panca Budi Idaman Tbk secara keseluruhan dan juga menurunkan biaya produksi.
Kedua, meningkatkan kualitas produk & brand value dengan menerapkan standar ISO dan mengiklankan merek-merek melalui media sosial dan media massa. Ketiga, meningkatkan inovasi & diversifikasi produk dengan cara menambah beberapa produk seperti food pack, dus kue, kertas nasi, gelas plastik, dan lain sebagainya.
Keempat, melakukan efisiensi kegiatan operasional seperti meningkatkan kapasitas pabrik di Jawa Tengah dengan upah minimum regional (UMR) yang lebih rendah. Kelima, di masa pandemi ini perseroan tetap menjalankan protokol kesehatan yang baik di area kantor dan pabrik.
Leave a reply
