
Setelah Bank Jasa Jakarta, Perusahaan Apa Lagi yang akan Dibeli Astra?

Direktur Utama Astra International, Djony Bunarto Tjondro
PT Astra International Tbk (ASII) terbilang agresif melakukan akuisisi perusahaan pada tahun 2022 ini. Ini memang salah satu stretegi Astra untuk menambah portofolio bisnis, selain terus mengembangkan dan memaksimalkan kinerja portofolio tujuh lini bisnis yang sudah ada.
Tebaru, Astra melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) bersama mitra WeLab, menyelesaikan transaksi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Proses penyelesaian transaksi tersebut ditandai dengan telah diperolehnya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, tampaknya akuisisi terhadap BJJ, yang nanti akan diubah menjadi bank digital, bukan langkah terakhir Astra.
“Mengenai apakah ada aksi korporasi yang akan dilakaukan, saya belum bisa menyampaikan. Tentunya di pipe line sejalan dengan aspirasi kami, cukup banyak yang kami kaji, dan kami akan tetap secara konsisten mengkaji berbagai macam peluang yang ada yang bisa menawarkan suatu prospek pertumbuhan yang baik, suatu return yang baik tentunya bagi seluruh stakeholder kami,” ujar Direktur Utama Astra International, Djony Bunarto Tjondro dalam konferensi pers, Kamis (22/9).
Djony mengatakan aksi korporasi yang dilakukan Astra ini selain didukung oleh momentum yang baik, juga didukung oleh posisi kas Astra yang cukup kuat saat ini. “Mencari peluang bisnis dan portofolio baru itu menjadi fokus kami, tentunya di beberapa sektor dan sub sektor yang menjadi fokus kami misalnya, layanan kesehatan (healthcare) mengingat ini menawarkan suatu prospek jangka panjang yang baik,” ujar Djony.
Selain itu, Astra juga masuk ke sektor finansial. Djony mengatakan tingginya populasi Indonesia yang masih unbank dan underbank memberikan prospek pertumbuhan yang menarik untuk jangka panjang.
Selain akuisisi BJJ, beberapa inisiatif investasi yang dilakukan Astra selama tahun 2022 ini adalah, pertama, mengakuisisi 6,5% saham emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Investasi di sektor rumah sakit ini, jelas Djony, melanjutkan investasi Astra yang sebelumnya sudah masuk ke layanan telemedicine dengan mengakusisi Halodoc.
Kedua, Astra membentuk joint venture dengan Hongkong Land dan LOGOS untuk mengelola pergudangan modern.
Ketiga, Astra membentuk joint venture dengan Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd (TMAP), anak perusahaan dari Toyota Motor Corporation (TMC). Perusahaan patungan bernama PT Mobilitas Digital Indonesia bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan komersial.
“Perusahaan ini kami harapkan sudah mulai beroperai di kuartal terakhir tahun ini dan ini juga menjadi usaha bagi kami di Astra dan Toyota untuk menjalin kerja sama strategic partnership yang lebih baik di masa mendatang,” ujar Djony.
Keempat, Astra juga melakukan investasi di bidang digital misalnya di Sayurbox dan Paxel.
Kelima, Astra juga masuk ke sektor energi baru dan terbarukan dengan mengakuisisi saham PT Arkora Hydro Tbk (Arkora Hydro). Investasi di Arkora ini, jelas Djony, sejalan dengan aspirasi transisi energi di Astra dan UT Group.
Leave a reply
