GPM Protes dan Pertanyakan Maksud Panji Gumilang Bermazhab Bung Karno

0
429
Reporter: Kristian Ginting

Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) memprotes Syekh Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun yang mendaku sebagai penganut paham Soekarno. Klaim Panji itu dinilai bisa menimbulkan kegaduhan dan kesalahpahaman serta fitnah terhadap ajaran Bung Karno.

Ketua DPP GPM Bidang Ideologi dan Politik Janu Wijayanto karena itu mempertanyakan klaim dari Panji itu, terlebih-lebih mendeklarasikan diri berpaham ajaran Bung Karno. Karena paham Bung Karno itu pada umumnya dipahami sebagai suatu aliran pemikiran yang berisi konsepsi dan ajaran serta teori perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme yang menimbulkan kesengsaraan rakyat Indonesia.

“Dan, bagaimana teori perjuangan itu untuk menjadikan rakyat Indonesia bisa merdeka berdaulat bahagia adil dan makmur dalam negara Indonesia merdeka berdasar Pancasila. Atau yang dikenal dengan marhaenisme. Jadi apa maksud Syekh Panji soal paham Bung Karno itu?” kata Janu di Jakarta, Sabtu (1/7).

Menurut alumni Kajian Stratejik Intelijen Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia ini, jika paham Bung Karno dalam konteks terminologi kontemporer sering dimaknai aliran pemikiran dalam teori sosial, maka itu dalam konteks paham bernegara bukan agama. Dan, semua itu terekam dalam tulisan-tulisan Bung Karno, bahkan jika topiknya terkait Islam.

Baca Juga :   Eks Panglima TNI Andika Siap Terima Perintah Apapun Termasuk Jadi Cawapres Ganjar

Tulisan-tulisan Bung Karno itu, kata Janu, khususnya yang terkait topik Islam bisa dilihat dalam Memudakan Pemikiran Islam (Di Bawah Bendera Revolusi); Warisi Api Islamnya Bukan Abunya rata-rata membawa pandangan pembaharuan interpretasi kritis atas pemikiran Islam, bahkan mengutip Muhammad Abduh (pemikir Islam dari Mesir). Intinya pemikiran Bung Karno itu, mengajak semua pihak mengambil api revolusioner dari pemikiran Islam untuk digunakan bersama anasir bangsa Indonesia lainnya dalam melawan ketidakadilan sistem kolonialisme dan imperialisme saat itu.

Karena itu, kata Janu, perlu dipertegas, Syekh Panji jangan hanya mengambil sebagian saja suatu pendapat dari satu pemikiran utuh, terutama dari paham Bung Karno sebagai salah satu founding person yang mengabdikan sepanjang hidupnya untuk membangun Persatuan Indonesia.

“Apalagi jika hal itu hanya untuk menjustifikasi sebuah tindakan atau suatu kepentingan tersembunyi dan melegitimasi pemikiran tertentu. Dan, jika tindakan dan pemikiran yang dikulik itu berpotensi merusak persatuan nasional di kalangan umat beragama, jadi kita jelas perlu pertanyakan klaim sepihak Panji Gumilang yang mengaku berpahamkan Bung Karno itu maksudnya apa?” katanya.

Baca Juga :   Megawati Sebut 3 Peristiwa Penting di Puncak Bulan Bung Karno, Apa Saja?

Sebelumnya, pendiri Ponpes Ma’had Al-Zaytun Panji Gumilang mendeklarasikan diri sebagai pengikut mazhab Bung Karno. Hal itu dia sampaikan dalam tausiyah salat Jumat yang disiarkan secara langsung lewat akun Youtube Al-Zaytun Official pada 28 April lalu. Panji yang menyebut dirinya sebagai Syekh Panji tersebut mengaku terinspirasi oleh salah satu karya Bung Karno, Di Bawah Bendera Revolusi Jilid 1.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics