Komisi VI DPR Dorong BUMN Jadi Mesin Pertumbuhan Perekonomian Nasional

Komisi VI DPR telah melakukan berbagai langkah untuk mendorong kebangkitan badan usaha milik negara (BUMN) ketika diterpa pandemi Covid-19 sejak 2020. Melalui berbagai pembahasan, BUMN dituntut menjadi mesin pertumbuhan agar roda perekonomian nasional dapat berjalan normal seperti sediakala.

“Beberapa rapat di Komisi VI sudah membicarakan untuk right issue, bahkan go public. Kita pun menginginkan bagaimana BUMN dalam masa pandemi ini harus mulai menjungkirbalikkan cara berpikir untuk menjadi BUMN yang harus bangkit,” kata Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima dalam diskusi bertajuk Building Brand Equity Through Corporate Communications yang digelar The Iconomics secara hybrid, Jakarta, Selasa (12/10).

Aria mengatakan, BUMN diminta tidak fokus pada hal-hal menyangkut untung dan rugi atau sekadar memikirkan keuntungan korporasi di masa pandemi Covid-19. BUMN disebut dapat memberikan peran terhadap agent development.

“Hal-hal yang mulai dibenahi saat ini selain yang menyangkut persoalan tenaga kerja, kita juga melihat hal-hal yang menyangkut masalah keuangan, strategi koperasi, hingga perbaikan citra buruk BUMN sebagai sapi perah atau jago kandang,” ujar Aria.

Selain yang menyangkut dengan masalah tenaga kerja, kata Aria, BUMN dinilai harus membenahi sektor keuangan, strategi korporasi, hingga perbaikan citra buruk BUMN sebagai sapi perah atau jago kandang. BUMN dapat menjalankan langkah-langkah strategis yang sejalan dengan fondasi yang sudah direncanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo sehingga semua program yang direncanakan dapat bergerak sebagaimana mestinya.

“Ini yang saya lihat perlu adanya satu langkah-langkah yang lebih atraktif untuk hal-hal yang menyangkut bagaimana transformasi BUMN di tengah tekanan ekonomi saat ini, itu menjadi satu cara untuk mewujudkan BUMN lebih melompat. Sekali lagi fondasi pemerintahan Jokowi harus dimaknai bagaimana kemampuan BUMN mengubah aset-aset ini menjadi resources yang lebih produktif,” katanya.