Wakil Ketua DPR: Pemerintah Harus Tegas soal Larangan Paracetamol untuk Anak

0
358
Reporter: Rommy Yudhistira

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah dengan tegas melarang penggunaan obat paracetamol untuk anak agar tidak membuat masyarakat bingung. Tidak hanya larang tegas, pemerintah juga perlu memberi obat alternatif yang bisa menggantikan paracetamol yang dinilai menjadi kebutuhan pokok masyarakat untuk penyembuhan.

“Pilihannya hanya boleh atau tidak boleh, jika dianggap tidak boleh, maka buat larangan segera bukan imbauan lagi. Jadi tidak abu-abu,” kata Dasco dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Menurut Dasco, ketidaktegasan hanya akan menimbulkan reaksi negatif dan fitnah. Karena itu, perlu ada keputusan segera, dan tidak lagi hanya imbauan sehingga tidak ada perdebatan lagi.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan obat sirup untuk anak yang terdiri atas Promethazine Oral Solution, Kofex Malin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Keempat jenis obat ini diproduksi Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

Menurut BPOM, Gambia, Afrika Barat telah menarik keempat produk tersebut tetapi beredar di Indonesia dan tidak terdaftar. BPOM juga telah menetapkan batas maksimal etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada kedua bahan tambahan tersebut sesuai standar internasional.

Baca Juga :   Baleg DPR Bahas RUU yang Dipertimbangkan Masuk Prolegnas 2023, Apa Saja?

“BPOM melakukan pengawasan secara komprehensif pre dan post-market terhadap produk obat yang beredar di Indonesia. Sesuai dengan peraturan dan persyaratan registrasi produk obat, BPOM telah menetapkan persyaratan bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa, tidak diperbolehkan menggunakan EG dan DEG,” tulis BPOM dalam keterangan resminya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran terkait gagal ginjal akut atipikal yang menyerang anak-anak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kemenkes telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh apotek untuk tidak menjual obat bebas ataupun obat bebas terbatas dalam bentuk cair dan sirup untuk sementara waktu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada 241 anak yang terkena gagal ginjal akut misterius di Indonesia. Dari kasus tersebut, ada 133 pasien yang dinyatakan meninggal dunia. Tren peningkatan kasus melonjak sejak Agustus 2022. Ini ditemukan di 22 provinsi.

 

Leave a reply

Iconomics