Aditya Windarwo Ditunjuk Jadi Pjs Direktur Utama Bank Neo Commerce

0
366

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, 28 Juni lalu.

Dalam RUPSLB, pemegang saham mengesahkan pengunduran diri Tjandra Gunawan sebagai direktur utama. Selanjutnya, untuk memastikan operasional perbankan berjalan baik dan lancar dalam masa transisi, Aditya Windarwo, Direktur Bisnis BNC merangkap menjadi Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama BNC.

“Bank Neo Commerce merupakan salah satu bank dengan layanan digital dengan perkembangan paling pesat di Indonesia. Kami yakin BNC akan terus mampu melanjutkan perkembangannya menjadi salah satu perbankan dengan layanan digital yang lengkap untuk dapat melayani berbagai kebutuhan perbankan dan finansial masyarakat Indonesia. Salah satu fokus utama BNC di semester kedua adalah melayani segmen UMKM melalui produk Neo Bisnis yang baru kami luncurkan beberapa waktu lalu, dan memberikan layanan Reksa Dana sebagai pelengkap instrumen investasi di aplikasi neobank,” ujar Aditya Windarwo setelah ditunjuk menjadi Pjs Direktur Utama BNC.

Baca Juga :   Jadi Bank Digital, Bank Neo Commerce Bidik Segmen Milenial Tanpa Meninggalkan Nasabah Lama

Hingga saat ini, BNC memiliki lebih dari 20 juta pengguna yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dengan layanan dan fitur perbankan yang cukup lengkap, diantaranya QRIS, pembayaran melalui VA, layanan khusus menjawab kebutuhan UMKM dalam Neo Bisnis, produk tabungan Neo NOW, produk deposito Neo WOW dan Neo WOW Flexy, Neo Pinjam untuk meminjam dana, tarik tunai tanpa kartu, Reksa Dana, fitur jual beli pulsa listrik, dan masih banyak lainnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics