
Dirut Bank Mandiri: Mandiri Group Siap Memperkuat Kontribusinya untuk Pertumbuhan Ekonomi

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (nomor 2 dari kanan)/Dok. Iconomics
Banyak negara menghadapi risiko resesi dan perlambatan ekonomi global. Risiko tersebut perlu diwaspadai, termasuk oleh Indonesia. Namun demikiaan, kewaspadaan juga harus tetap dibarengi dengan optimisme yang tetap dijaga dengan terus mencari peluang.
Dalam pembukaan Mandiri Investment Forum 2023, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa harus menghadapi tantangan baru ini dengan kewaspadaan yang tinggi. Langkah-langkah antisipasi dan mitigasi risiko harus disiapkan. Namun tetap harus optimistis. Ekonomi Indonesia ditopang oleh berbagai peluang pertumbuhan, baik dari berbagai sektor potensial antara lain seperti konsumsi, pariwisata, dan industri hilirisasi.
“Komitmen kita untuk hilirisasi telah membuahkan hasil. Di tahun 2022, nilai ekspor produk turunan nikel seperti ferro-nikel, dan stainless steel meningkat hingga 40 kali lipat dari yang sebelumnya Indonesia hanya mengekspor nikel dalam bentuk bijih. Selain itu, nilai tambah yang diberikan dari mengolah bijih nikel menjadi ferro-nikel mencapai 14 kali lipat. Sedangkan, pengolahan dari bijih nikel menjadi stainless steel mampu memberikan nilai tambah hingga 19 kali lipat,” jelas Presiden.
Jokowi mengatakan bahwa pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah menjadi penarik kenapa calon investor mau berinvestasi. Hal ini karena beberapa hal yang mendukung mulai dari stabilitas politik dan keamanan, fundamental ekonomi negara Indonesia yang dianggap baik, serta kepemimpinan Indonesia dalam G20 dan sekarang menjadi Ketua ASEAN.
“Kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi dan investasi. Karena itu, investasi harus dijaga. Undang korporasi-korporasi masuk ke Indonesia. Hilirisasi menjadi kunci. Konsistensi itu menjadi kunci,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden mengajak seluruh yang hadir dalam MIF 2023, terutama dari kalangan perbankan memberi kemudahan penyaluran kredit kepada investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Seperti pembuatan smelter, yang memberikan keuntungan bagi negara sekaligus bagi perbankan. Tidak ketinggalan, Presiden mengajak semua pihak optimistis Indonesia akan manjadi negara maju, dengan syarat tidak perlu takut dan tidak boleh menengok ke belakang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen kuat untuk mendukung pemerintah dan dunia usaha di Indonesia agar mampu menjadi destinasi investasi para pemilik modal dan korporasi pengelola aset.
“Melalui Mandiri Investment Forum, Bank Mandiri Group berharap calon investor memperoleh update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor. Lewat forum ini, Bank Mandiri Group berkomitmen memberi kontribusi untuk terus memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko resesi global,” kata Darmawan dalam Konferensi Pers Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Jakarta, Rabu (01/02/2023).
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan komitmen Bank Mandiri dalam membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia telah direalisasikan antara lain melalui keberadaan kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri. Saat ini kantor luar negeri Bank Mandiri berada di Shanghai (Tiongkok), Hongkong, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), London (UK), Cayman Island dan Dili (Timor Leste).
“Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia, misalnya melalui jasa advisory atau fasilitator perdagangan,” kata Panji.
Dalam MIF 2023 ini menekankan mengenai kebijakan hilirisasi industri dan upaya peningkatan nilai tambah. Kebijakan hilirisasi industri merupakan bagian integral dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), misalnya terkait perkembangan baterai. Sejumlah panel juga akan membahas isu terkait ekosistem Environmental, Social and Governance (ESG), Green Economy, dan Electric Vehicle. MIF 2023 juga akan mendukung program Pemerintah dalam mengundang investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara.
Leave a reply
