Go Public, Pertamina Geothermal Energy Tbk akan Lipatgandakan Kapasitas

1
323

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE akan melipatgandakan kapasitas terpasang sumur panas bumi yang dioperasikannya dalam waktu lima tahun ke depan. Sumber dana pengembangan kapasitas ini antara lain berasal dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang dilakukan Februari 2023 ini.

Saat ini, unit bisnis Power & New Renewable Energy (NRE) Pertamina Group ini mengoperasikan sumur panas bumi dengan kapasitas sebesar 672 MW.

“Lima tahun berikutnya, kita akan tumbuh hampir dua kali lipat. [Sebesar] 600 MW sudah kita rencanakan untuk kita tambah dalam waktu lima tahun ke depan,” ujar Direktur Utama PGE, Tbk, Ahmad Yuniarto pada acara public expose PGE, Rabu, (1/2).

Pria yang disapa AY ini mengatakan dari 600 MW tambahan kapasitas baru ini, sebagian diantaranya dari pengembangan wilayah kerja yang sudah beroperasi. Dengan demikian, Perseroan bisa melakukan percepatan pengembangan kapasitas sumur panas bumi dari mulai melakukan pengerjaan sampai mendapatkan tenaga listriknya. Kemudian, dengan menggunakan infrastruktur yang sudah ada dan mengembangkan wilayah kerja yang sudah ada, Perseroan juga melakukan penghematan dari sisi capex.

Baca Juga :   Tahun 2022, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Laba Bersih US$127,3 Juta, Naik 49,7%

Mengutip prospektus, beberapa wilayah kerja panas bumi yang dioperadsikan PGE saat ini adalah Kamojang, Jawa Barat dengan kapasitas 235 MW, Lahendong, Sulawesi Utara dengan kapasitas 120 MW, dan Karaha Cakrabuana, Jawa Barat dengan kapasitas 30 MW. Kemudian,Gunung Way Panas/ Ulubelu, Lampung dengan kapasitas 220 MW dan Lumut Balai dan Margabayur, Sumatera Selatan dengan kapasitas 55 MW.

Perseroan saat ini fokus pada pengembangan tambahan kapasitas terpasang sebesar 165 MW, di mana sebesar 110 MW ditambahkan pada WKP Hululais dan sebesar 55 MW di WKP Lumut Balai dan Margabayur, dan sebesar 435 MW yang akan dikembangkan secara konvensional maupun dengan pemanfaatan PLTP skala kecil pada area WKP brownfield Perseroan.

Nelwin Aldriansyah, Direktur Keuangan PGE Tbk mengatakan untuk mendukung pertumbuhan 600 MW kapasitas terpasang ini, pada tahun 2023 ini, Perseroan merencanakan investasi sebesar US$250 juta dan tahun 2024 sebesar US$350 juta.

“Dengan demikian dalam lima tahun berikut untuk mendukung pertumbuhan 600 MW yang telah direncankan, PGE merencanakan melakukan investasi total sekitar US$1,6 miliar. Karena itu, kita akan melakukan berbagai alternatif pendanaan. Selain IPO yang sekarang sedang kita laksanakan, kita juga dalam waktu dekat akan melakukan penerbitan green bond maupun pendanaan-pendanaan lainnya,” ujar Nelwin.

1 comment

Leave a reply

Iconomics