IPO Bulan Februari Ini, Pertamina Geothermal Energy Tbk Incar Dana Hingga Rp9,78 Triliun
PT Pertamian (Persero) akan mengantarkan salah satu anak usahanya ke lantai Bursa Efek Indoensia (BEI)cpada bulan Februari 2023 ini, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau yang selama ini dikenal dengan nama PGE.
Mengutip prospektus awal yang diperoleh Theiconomics, perusahaan yang bergerak di sektor energi panas bumi ini akan menawarkan saham kepada publik maksimal 10,35 miliar saham, yang mewakili maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Adapun kisaran harga perdana saham yang ditawarkan kepada investor adalah antara Rp820 sampai dengan Rp945 setiap saham. Dengan harga penawaran tersebut, diperkirakan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini sebanyak Rp9,78 triliun.
Setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham, sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler pada 27 Januari 2022, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (n (Management and Employee Stock Option Program).
Penggunaan Dana
Pertama, sekitar 85% dana hasil IPO ini akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan sampai dengan tahun 2025 yang terdiri dari:
- Sekitar 55% akan digunakan untuk capital expenditure (CAPEX) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional Perseroan saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing Perseroan. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak – Gunung Sinabung.
- Sekitar 33% akan digunakan untuk capital expenditure (CAPEX) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional Perseroan saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang – Darajat.
- Sekitar 12% akan digunakan oleh Perseroan untuk capital expenditure (CAPEX) atau investasi
pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence.
Kedua, sekitar 15% atau sebanyak-banyaknya sampai dengan US$100 juta akan digunakan Perseroan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent.
Jadwal sementara:
- Masa Penawaran Awal: 1 – 9 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif: 16 Februari 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 20 – 22 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 22 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 23 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia: 24 Februari 2023