Pindad Kejar Kontrak Rp18,9 Triliun di Tahun 2023
PT Pindad telah menyusun program rencana kerja inisiatif strategi melalui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sesuai dengan lima prioritas Kementerian BUMN yang terdiri dari Prioritas A mengenai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, Prioritas B mengenai inovasi model bisnis, Prioritas C mengenai kepemimpinan teknologi, Prioritas D mengenai peningkatan investasi, dan Prioritas E mengenai pengembangan talenta.
Dalam keterangan resmi Pindad yang dikutip pada 1 Februari 2023, Manajemen Pindad menyebut RKAP 2023 Pindad juga menargetkan kontrak tahun 2023 sebesar Rp18,9 triliun atau tumbuh 10,2% dari pra audit 2022 sebesar Rp17,1 triliun. Target perolehan kontrak di tahun 2023 terdiri dari 71% berasal dari lini bisnis pertahanan dan 29% dari lini bisnis non pertahanan.
Pindad juga menargetkan pendapatan tahun 2023 sebesar Rp9,17 triliun atau tumbuh 42,7% dari pra audit tahun sebelumnya sebesar Rp6,43 triliun. Perolehan pendapatan di tahun 2023 terdiri dari 61% berasal dari lini bisnis pertahanan dan 39% dari lini bisnis non pertahanan.
Dari segi kinerja keuangan, secara keseluruhan performa keuangan Pindad RKAP 2023 membaik dari pra audit tahun sebelumnya dengan rincian pendapatan mengalami kenaikan sebesar 42%, EBITDA sebesar 60,7%, laba bersih sebesar 315,7%, total aset sebesar 14,8%, cash flow from operating activities (CFO) sebesar 556%, dan ekuitas sebesar 30,9%.
Pada tahun ini, Tingkat Kesehatan Perusahaan berhasil mencapai skor tingkat perusahaan sehat A di pra audit 2022 dan ditargetkan kembali sehat A di RKAP 2023.
Dalam RKAP 2023 ini, Pindad memiliki beberapa program prioritas di sektor Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang terdiri dari bidang pendidikan, bidang lingkungan, serta bidang pengembangan usaha menengah ke atas (UMK).