Luncurkan Program Folur untuk Hadapi Tantangan Pangan

0
673

Pemerintah perlu terus melanjutkan berbagai opsi kebijakan guna mengatasi setiap tantangan yang ada termasuk di tataran global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa saat ini Pemerintah berupaya memacu beberapa agenda penting guna mengatasi tantangan global melalui peningkatan daya saing industri dan perluasan iklim investasi, optimalisasi nilai tambah dalam negeri, hilirisasi untuk mendorong industrialisasi, peningkatan konektivitas wilayah, pemanfaatan bonus demografi, mitigasi pengaruh perubahan iklim, hingga penguatan sistem ketahanan pangan dan energi.

“Terkait dengan pembangunan sistem ketahanan pangan perlu dilakukan penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam pengelolaan lahan, air, dan ekosistem serta didukung pengelolaan lanskap sehingga diharapkan akan menjadi pilar utama teruwjudnya ketahanan pangan yang tangguh secara berkelanjutan,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resmi.

Penguatan ketahanan pangan melalui pembangunan sistem pangan yang terintegrasi dengan manajemen lanskap tersebut dilakukan Pemerintah dengan meluncurkan Proyek Food Systems, Land Use, and Restoration (FOLUR) Indonesia. Proyek FOLUR tersebut diinisiasi dengan tujuan untuk mendukung transformasi sistem pangan global dengan mempromosikan lanskap yang berkelanjutan dan terintegrasi serta rantai nilai komoditas yang efisien.

Baca Juga :   Bosnia dan Herzegovina Membuka Lebar Pintu Masuk Komoditi Minyak Sawit Asal Indonesia

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud turut menyampaikan bahwa pelaksanaan Proyek FOLUR diharapkan mampu menciptakan model keberlanjutan rantai nilai pada 4 komoditas yang ditargetkan seperti padi, kelapa sawit, kopi, dan kakao melalui penerapan lanskap tata guna lahan yang komprehensif dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati, perubahan iklim, restorasi, dan degradasi lahan.

“Proyek FOLUR ini juga diharapkan dapat memberikan dukungan dan kontribusi yang nyata terhadap pengelolaan lanskap terpadu, yaitu dengan memulihkan fungsi hutan, mengembalikan tingkat keragaman hayati, dan upaya implementasi budidaya pertanian sesuai GAP yang semuanya dilakukan untuk memastikan sistem pangan di Indonesia dapat berkelanjutan dengan baik,” kata Deputi Musdhalifah.

Menko Airlangga turut mendukung pelaksanaan dari Proyek FOLUR tersebut dan berharap agar seluruh stakeholders mampu ikut serta dalam mendorong pengelolaan sistem ketahanan pangan secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan dampak konkret bagi perekonomian nasional.

Leave a reply

Iconomics