Pertamina Targetkan Cost Saving Tahun 2023 Sebesar US$600 Juta

PT Pertamina (Persero) memberikan kontribusi kepada negara mencapai Rp307,2 triliun di tahun 2022. Capaian tersebut meningkat hingga 83% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp167,7 triliun. Kontribusi tersebut berasal dari Pajak, Dividen, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Signature Bonus.

Di tahun 2022, Pertamina pula telah melakukan cost optimization sebesar US$1.066,2 juta dengan terbagi menjadi tiga kompoisisi. Komposisi pertama cost saving mencapai US$593,4 juta, revenue growth  sebesar US$245 juta, dan cost avoidance sebesar US$227,8 juta.

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menargetkan cost saving di tahun 2023 akan mencapai US$600 juta.

“Tahun ini, kita targetkan adalah US$600 juta itu hanya dari cost saving saja, namun kami terus melakukan jika ada risiko-risiko yang berhasil kita mitigasi maka kita bisa menghitung cost avoidance, demikian juga dengan beberapa oppurtunity yang kita dorong kita juga bsia kemudian mencatatkan ada revenue enhancement dari program ini,” ucap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR.

Nicke juga menyoroti penurunan emisi karbon yang berhasil dilakukan. Nicke menyebut pencapaian terakhir Pertamina di tahun 2022 adalah berhasil menurunkan karbon emisi 31,06%.

“Ada penurunan 31% karbon emisi dari seluruh aktivitas bisnis di Pertamina dan ini kami lakukan ini setiap aset sekarang memiliki target penurunan emisi,” kata Nicke.

Dalam penurunan emisi karbon, Pertamina memiliki pilar antara lain menyeimbangkan antara ekonomi dan nilai sosial, adanya bisnis model inovasi yang memiliki target peningkatan market value dari Pertamina grup, dan teknologi leadership.