Inilah 4 Profil Anak Perusahaan BUMN yang Berencana IPO
Ada empat anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berencana melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana. Keempat perusahaan itu adalah Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Hulu Energi, Perkebunan Nusantara (Palm Co), dan Pupuk Kaltim.
Pertamina Geothermal Energy (PGE) adalah perusahaan energi panas bumi terbesar berdasarkan jumlah kapasitas terpasang. “Saat ini berdasarkan jumlah kapasitas terpasang di mana sampai dengan saat ini total kapasitas terpasang yang bisa dihasilkan oleh Pertamina Geothermal Energy adalah sebesar 672 megawatt,” kata Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury pada 7 Desember 2022 lalu.
PGE melalui rencana strategis IPO diproyeksikan dapat mencapai Enterprise Value sebesar US$100 miliar pada tahun 2024. PGE juga akan meningkatkan kapasitas terpasang dari 672 MW menjadi 1.272 MW pada tahun 2027.
PGE merupakan anak usaha Pertamina Power Indonesia yang merupakan subholding bidang Energi Terbarukan dengan performa keuangan yang stabil dan bertumbuh.
Kedua, Pertamina Hulu Energi (PHE) yang merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengeksplorasi minyak dan gas bumi di Indonesia. PHE adalah anak perusahaan langsung dari PT Pertamina (Persero).
“Kami berharap bahwa nantinya hasil IPO yang akan diperoleh dari pasar modal akan digunakan untuk merealisasikan rencana pertumbuhan produksi dalam 5 tahun mendatang. Kita ketahui bersama bahwa produksi minyak mentah di Indonesia dari waktu ke waktu memang menunjukkan adanya tren yang menurun. Kita berharap dengan permodalan yang dimiliki oleh PHE ini bisa digunakan untuk bisa melakukan pengembangan bagi wilayah kerja produksi yang saat ini sudah dimiliki oleh PHE baik itu yang berada di dalam Indonesia maupun juga yang saat ini sudah dikembangkan di beberapa negara lainnya di luar Indonesia, yang kita harapkan juga akan bisa meningkatkan ketahanan energi sebagai salah satu tantangan utama kita,” kata Pahala.
Ketiga, Perkebunan Nusantara (Palm Co) atau merupakan anak usaha PTPN yang bergerak dalam bidang sawit dan merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia. Dengan adanya IPO Palm Co ini diproyeksikan memiliki dampak pada hilirisasi sektor pangan, peremaian sawit rakyat, dan akselerasi pengembangan energi terbarukan.
Keempat, Pupuk Kaltim adalah perusahaan pupuk dengan total kapasitas produksi mencapai 6,5 juta ton pupuk/tahun. Pupuk Kaltim merupakan anggota dari Pupuk Indonesia yang saat ini memiliki total kapasitas pupuk dan nonpupuk sebesar 21,1 juta ton per tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Pahala Nugraha Mansury ini mengungkapkan harapan dengan adanya IPO di PT Pupuk Kaltim.
“Melalui pelaksanaan IPO untuk bisa mengumpulkan permodalan yang nanti akan digunakan tentunya untuk bisa meningkatkan kapasitas, serta juga untuk bisa memanfaatkan cadangan gas di Indonesia yang kita harapkan nanti setelah tahun 2027 sampai dengan tahun 2030 itu kita harapkan akan bisa meningkat secara cukup signifikan,” kata Wamen BUMN I.