PLN Dapat Pembiayaan Hijau untuk Percepat Transisi Eenergi di Indonesia

0
113
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Perusahaan Listrik Nasional (Persero) atau PLN mendapatkan dukungan pembiayaan hijau atau green loan sebesar Rp 12 triliun dari beberapa lembaga keuangan nasional. Itu terwujud lewat penandatanganan perjanjian sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mempercepat pengembangan energi hijau dengan dukungan yang ada dari berbagai pihak. PLN sebagai pemain utama transisi energi berupaya untuk mewujudkannya di Indonesia.

“Kerja sama yang baik antara PLN dengan lembaga keuangan nasional menjadi bukti kesatuan dan sinergi bersama seluruh komponen di Indonesia dalam mempercepat transisi energi,” kata Darmawan dalam keterangan resminya pada Selasa (2/1).

Sementara itu, Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menambahkan, PLN membutuhkan kolaborasi dari sisi pembiayaan agar dapat menjalankan berbagai proyek transisi energi di masa mendatang. Pembiayaan hijau itu akan digunakan untuk mengembangkan program strategis yang dijalankan PLN.

Baca Juga :   Survei Pure Storage Mengungkap Kesiapan Perusahaan di Era AI

Selanjutnya, kata Sinthya, kerja sama tersebut menjadi momentum penting bagi PLN. Dan akan mengeksplorasi skema pembiayaan lain untuk mendukung program transisi energi PLN.

“Salah satu kunci untuk mencapai target bersama NZE (net zero emissions) di tahun 2060 adalah pinjaman dengan biaya murah seperti yang diwujudkan dalam kerja sama pada hari ini. Ke depan, kebutuhan investasi PLN masih cukup besar,” ujar Sinthya.

Sedangkan Senior Executive Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Arief Ariyana mengatakan, dukungan tersebut sebagai bentuk dorongan Bank Mandiri untuk mengembangkan energi bersih di Indonesia.

“Dukungan fasilitas pembiayaan ini juga sekaligus merupakan bentuk komitmen perbankan yang mendorong penerapan keuangan berkelanjutan melalui integrasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam kegiatan bisnis kami,” ujar Arief.

Sebagai informasi, fasilitas pembiayaan hijau ini dilakukan melalui skema konvensional dan syariah. Fasilitas pinjaman sindikasi terdiri atas skema konvensional sebesar Rp 9 triliun dan skema syariah sebesar Rp 1 triliun. Sedangkan fasilitas pinjaman bilateral terdiri atas skema konvensional sebesar Rp 1 triliun dan skema syariah sebesar Rp 1 triliun.

Baca Juga :   CIMB Niaga Berikan Pembiayaan Kartini Loan untuk Pebisnis Wanita

Fasilitas pembiayaan berjangka waktu 10 tahun tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan program lainnya yang memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan PLN Green Financing Framework.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics