
Toko Fisik Masih Dihindari, Jasa Pengiriman Raup Berkah

Pusat perbelanjaan di Depok Pesona Square/Antara
Selama pandemi praktis aktifitas berbelanja konsumen beralih secara online. Tak hanya untuk kebutuhan sekunder maupun tersier, kini konsumen juga berbelanja kebutuhan pokok di e-commerce. Jelasnya pandemi mendorong aktivitas belanja online mengalami peningkatan yang signifikan. Ke depannya, di masa next normal, konsumen pun masih enggan untuk berbelanja di toko offline meskipun vaksin telah diproduksi.
Kondisi ini diperkuat dengan hasil survei yang dilakukan oleh Inventure, yaitu sebanyak 69,6% responden dari 629 masih takut berbelanja di pasar tradisional sedangkan 65,9% responden mengatakan masih takut berbelanja di ritel moderen meskipun vaksin sudah diproduksi.
Menanggapi temuan menarik ini Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi dalam diskusi di Indonesia Industry Outlook 2021, 4-6 November 2020 mengungkapkan bahwa kini migrasi konsumen ke ranah online berlangsung kian dalam (deepening).
“Kami di JNE mengamati adanya shifting konsumen dimana belanja kebutuhan pokok kini mulai dilakukan secara online, termasuk untuk produk kesehatan dan frozen food,” ujarnya. Seperti diketahui maraknya belanja online sebagai dampak dari pandemi membawa berkah luar biasa kepada jasa pengiriman seperti JNE.
Sementara itu Yuswohady, Managing Partner Inventure, menekankan tren ke arah omnichannel. “Setelah vaksin tersedia, memang konsumen tak akan meninggalkan pasar dan toko fisik. Namun kami meyakini bahwa migrasi konsumen ke toko online akan mengalami akselerasi,” ujarnya.
Leave a reply
