Alasan Di Balik Pilihan Vaksin Covid-19 dari Sinovac

0
570

Vaksin Covid-19 dari Sinovac menjadi salah satu vaksin yang dipilih Indonesia. Berkali-kali Presiden Joko Widodo mengatakan akan memilih vaksin yang masuk daftar di World Health Organization (WHO).

PT Bio Farma (Persero) menyebut pemilihan vaksin Covid-19 harus memenuhi beberapa faktor antara lain harus memenuhi unsur keamanan, harus cepat, dan harus juga (bisa) mandiri. Lalu vaksin yang terpilih tersebut harus memiliki unsur keamanan, khasiat dan mutu yang terjamin oleh lembaga yang berwenang, yang harus dapat dibuktikan dari serangkaian pengujian, dimulai dari preklinis, uji klinis 1, 2 & 3.

“Dilihat dari timeline atau progres pengembangan, calon vaksin Covid-19 dari Sinovac termasuk 1 dari 10 kandidat yang paling cepat yang sudah masuk ke uji klinis tahap 3. Kemudian, dari sisi platform atau metode pembuatan vaksin, yang menggunakan platform inactivated, sudah terbukti/proven pada jenis–jenis vaksin yang lainnya, dan sudah dikuasai oleh Bio Farma dan sistem mutu Sinovac sudah diakui oleh WHO dan ada alih teknologi dalam kerjasamanya,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam siaran pers (08/12/2020).

Baca Juga :   Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Indrapura-Kisaran di Tahun 2023

Bio Farma menyatakan akan menyiapkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk finish product yang akan terbagi dalam dua kali pengiriman. Untuk tahap awal, dikirim sebanyak 1,2 juta dosis dalam bentuk kemasan dosis tunggal pada 6 Desember 2020.

Selanjutnya vaksin Covid-19 yang datang 6 Desember tersebut dibawa ke Bio Farma pada 7 Desember 2020 dengan menggunakan alat pengangkut khusus berupa envirotainer (peti kemas berpendingin) sebanyak 7 unit.

Setelah kedatangan 1,2 juta dosis tersebut, Honesti mengatakan selanjutnya berturut-turut akan tiba pada bulan Desember 2020 sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku (bulk) dan sisa dari 3 juta dosis vaksin jadi yakni sebanyak 1,8 juta dosis tambahan vaksin jadi kemasan single dose pada Januari 2021.

Pada bulan Januari 2021, vaksin akan datang lagi dalam bentuk bulk sebanyak 30 juta dosis. Keseluruhan vaksin yang akan tiba, semuanya adalah jenis vaksin sama dengan yang tengah diuji klinik fase tiga di Indonesia, Brazil, dan beberapa negara lainnya.

“Total vaksin jadi yang kami terima pada 6 Desember 2020 adalah 1.200.568 vial siap pakai. Dimana 568 vial diantaranya akan kami alokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan di Bio Farma maupun di Badan POM. Selanjutnya, Bio Farma akan fokus pada penyimpanan vaksin Covid-19 dan melakukan berbagai persiapan agar siap melakukan pendistribusian setelah mendapat izin penggunaan dari Badan POM,” kata Honesti.

Leave a reply

Iconomics