
Bank Indonesia dan Menko Perekonomian Gelar FEKDI untuk Sinergi Akselerasi Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan

Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama sejumlah kemeneterian dan lembaga negara, serta pelaku industri menggelar Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia/iconomics
Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama sejumlah kemeneterian dan lembaga negara, serta pelaku industri menggelar Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) pada pekan ini. Melalui acara ini diharapkan sinergi untuk mempercepat digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia semakin kuat.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan rangkaian acara selama 5 hari ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bekerja sama dengan Bank Indonesia, 16 kementerian/lembaga pemerintahan termasuk OJK, 14 industri mulai dari perbankan, marketpalce, e-commerce, uang elektronik, payment gateway dan asosiasi.
“Ini adalah sinergi kita bersama-sama melakukan akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan di Indonesia. Kita akan melakukan langkah-langkah bersama untuk mengaselerasi itu,” ujar Perry dalam sambutannya, saat pembukaan acara FEKDI, Senin (5/4).
Perry mengatakan dengan sinergi bersama ini, diharapakan perkembangan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia akan semakin kuat. “Insyaallah e-commerce akan naik dari Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun atau tumbuh 33%, uang elektronik bisa naik antara Rp201 triliun pada 2020 ke Rp266 triliun atau tumbuh 32% pada tahun 2021. Digital banking juga terus naik dari Rp27.000 triliun pada 2020 tumbuh 19% menjadi Rp32.200 triliun,” ujarnya.
Bank Indonesia, tambah Perry, berkomitmen untuk mendukung upaya bersama di dalam akselerasi digitaliasi ekonomi dan keuangan di Indonesia ini. “Sejak kami luncurkan blue print sistem pembayaran Indonesia pada 2019 kami terus melakukan langkah-langkah percepatan digitalisasi di bidang sistem pembayaran,” ujarnya.
BI antara lain mendorong akselerasi digitalsaisi ekonomi dan keuangan melalui QRIS yang bahkan juga digunakan untuk mendukung suksesnya gerakan nasional bangga buatan Indonesia.
Bank Indoneisa, pada tahun ini juga akan meluncurkan fast payment menggantikan sistem kliring nasional Bank Indonesia untuk mempercepat penyelesaian transaksi di bidang digital.
Bank Indonesia bersama industri perbankan dan asosiasi juga terus mendorong digitalisasi perbankan yang bisa tersambungkan dengan e-commerce dan marketpalce melalui standarisasi open API.
“Kami insyallah tahun ini bersama-sama industri sudah berkomitmen untuk meluncurkan standar open API untuk 54 jenis services,” ujar Perry.
Bank Indonesia, bersama Kementerian Sosial dan Kementerian Dalam Negeri, tambahnya, juga terus mendorong elektronoifikasi bansos dan elektronifikasi di bidang transkasi keuangan daerah.
Leave a reply
