BGN Pastikan Isu Penyelewengan Dana MBG Masalah Internal Yayasan dengan Mitra

0
20
Reporter: Rommy Yudhistira

Badan Gizi Nasional (BGN) bertemu dengan Yayasan Media Berkat Nusantara, mitra, dan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata, untuk menindaklanjuti isu dugaan penyelewengan dana program makan bergizi gratis (MBG).

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, pihak mitra telah menjelaskan bahwa tidak ada permasalahan terkait isu tersebut dengan BGN. Hal itu disebut murni kesalahpahaman antara mitra dengan yayasan.

Karena itu, kata Dadan, BGN akan mengevaluasi dan mengecek mengenai penyaluran dana BGN kepada SPPG. Apalagi BGN telah membayar SPPG Pancoran sesuai dengan aturan melalui transfer ke rekening virtual account Yayasan Media Berkat Nusantara.

“Isu penyelewengan dana MBG ini adalah persoalan internal mitra (yayasan dan penyedia fasilitas). BGN juga telah menyalurkan dana yang dilengkapi dengan sistem keamanan,” kata Dadan dalam keterangan resminya pada Rabu (16/4).

Ke depannya, kata Dadan, pihaknya akan lebih selektif dalam menentukan mitra yang bisa bekerja sama dengan BGN dalam pembangunan SPPG. BGN berharap seluruh pihak bisa mengevaluasi kinerja, dan memperbaiki koordinasi dengan mitranya selama ini.

Baca Juga :   Soal Bank Digital, Jahja BCA Sebut Nasabah Indonesia Masih Tergolong Cash Society

Masih kata Dadan, BGN berkomitmen untuk terus memperkuat para mitra dan seluruh karyawan yang bertugas di SPPG. Selanjutnya, kegiatan reguler di SPPG dalam penyediaan MBG akan dilanjutkan kembali seperti biasa.

“Dengan demikian, program MBG dapat terlaksana secara kredibel serta memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh pihak dan kelompok penerima manfaat,” ujar Dadan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics