Biar Tidak Babak Belur, Ini Tips CEO Indodax untuk Masuk ke Aset Kripto

0
635

Jangan gegabah. Analisis fundamental harus digunakan saat memilih aset kripto. CEO Indodax Oscar Darmawan menyarankan para pemula untuk melakukan riset sederhana terlebih dahulu. Proses ini bertujuan untuk memahami terlebih dahulu mengenai profil risiko investor serta mendapatkan informasi mengenai aset kripto yang akan dibeli.

Proses riset yang dimaksud adalah mencari tahu terlebih dahulu aset kripto yang akan dibeli. Dalam proses riset juga berarti mencari informasi mengenai seluk beluk aset kripto serta teknologi blockchain.

Kemudian proses screening. Proses screening terbagi dua. Pertama yaitu menyaring aset kripto yang akan dibeli dari beberapa aset kripto terpilih dalam proses riset. Proses screening yang kedua adalah screening profil risiko kita masing masing.

“Yang harus dipahami, investor yang masuk kripto bukanlah investor dengan profil risiko konservatif karena seperti yang kita tahu naik turun kripto itu sangat cepat. Jadi memang yang mau investasi di kripto lebih cocok yang memiliki profil risiko agresif atau agresif moderat,” kata Oscar dalam siaran pers tertulis.

Baca Juga :   OJK; Jumlah Investor Kripto di Indonesia Capai 19,75 Juta, Terbesar ke-7 di Dunia

Setelah melakukan mini research dan screening dilakukan, para investor dapat melakukan analisis kripto secara teknikal dan fundamental. Analisis teknikal yaitu suatu proses analisis dengan melihat dan menganalisis pergerakan historis harga kripto tersebut di masa lampau. Sedangkan, analisis fundamental yaitu melihat semua informasi finansial dan teknologi di belakangnya.

“Analisis fundamental saham dan kripto berbeda. Di market aset kripto ada beberapa faktor yang bisa dijadikan analisis fundamental suatu aset kripto. Faktor yang pertama yaitu kapitalisasi pasar yang berupa nilai atau harga aset kripto yang dihitung dari jumlah keseluruhan aset yang beredar. Kapitalisasi pasar tentu merupakan indikator penting karena menunjukkan ketertarikan pasar dan pertumbuhan kripto itu sendirinya,” kata CEO Indodax.

Yang kedua ketersediaan suatu aset yang bisa diukur dari supply-nya. Jika permintaan besar namun penawarannya sedikit akibat proses burn token, maka harganya pun akan semakin tinggi sehingga minat beli terhadap harga aset kripto tersebut pun naik.

Yang ketiga volume trading-nya yang memperlihatkan seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam.

Baca Juga :   Tokocrypto Luncurkan T-Hub Solo Perluas Adopsi Blockchain dan Aset Kripto

Yang keempat, orang-orang yang ada di belakang project tersebut.

Yang kelima yaitu potential roadblocks serta keamanan aset tersebut, roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat dan akan dilakukan.

“Serta yang terakhir dengan melihat reputasi kripto tersebut yang ditandai dengan apakah kripto tersebut listing di banyak exchange atau tidak dan melihat kegunaan token tersebut,” jelas Oscar.

Untuk melihat informasi mengenai aset kripto, investor bisa mengunjungi situs website resmi aset kripto tersebut ataupun melihat whitepaper-nya dengan mengakses CoinMarketCap atau CoinGecko. Whitepaper merupakan suatu laporan yang didalamnya berisi latar belakang, pendiri project kripto tersebut, market-nya seperti apa, tujuan pembuatan kripto, rencana kedepannya seperti apa, penggunaan dana nya, serta kuantitas kripto tersebut berapa. Investor juga dapat melihat komunitasnya. Investor dapat mengikuti inovasi yang akan dibuat token tersebut dari keaktifannya di sosial media project tersebut serta event yang akan mereka selenggarakan beberapa waktu lalu dan beberapa waktu ke depan. Tidak lupa yang terakhir adalah berita mengenai proyek suatu aset digital, apakah tone-nya cenderung positif atau negatif.

Leave a reply

Iconomics