BKF: Kontraksi Aktivitas Manufaktur Global Diperkirakan Berlanjut ke 2023

0
426

Tren penurunan aktivitas manufaktur global yang terjadi dalam tiga bulan terakhir diperkiraakan akan berlanjut ke tahun 2023. Kondisi ini menjadi salah sau indikator dini (leading indicator) yang menunjukkan kondisi ekonomi tahun depan memang memgalami perlambatan sebagaimana sudah diramalkan oleh sejumlah lembaga.

Abdurohman, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan mengatakan kombinasi antara tekanan inflasi yang tinggi dan suku bungan yang terus mengalami kenaikkan menyebabkan outlook ekonomi global semakin melemah.

Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur global dan beberapa negara besar seperti Tiongkok, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Eropa, dalam tiga bulan terakhir juga berada di bawah level ekspansi yaitu 50.

“Artinya, bahwa aktivitas manufaktur mereka termasuk jasa sudah dalam kondisi kontraksi. Di tiga bulan terakhir trennya seperti itu dan kemungkinan akan berlanjut di 2023. Jadi, 2023 ini tekanannya sangat cukup berat. Ini yang kami lihat di beberapa negara,” ujar Abdurohman dalam acara ‘Indonesia Economic Outlook 2023: Overcoming Economic Challenge Through Sustainability’, Selasa (20/12).

Baca Juga :   Belanja Perpajakan Paling Besar untuk PPN dan PPnBM

Di kawasan ASEAN, tambah Abdurohman, hanya Indonesia, Thailand dan Filipina yang level PMI Manufaktur-nya berada di atas 50 atau level ekspansi.

Aktivitas manufaktur yang melemah ini tercermin juga dari outlook pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada tahun 2023. IMF beberapa kali merilis revisi ke bawah untuk outlook pertumbuhan ekonmi tahun depan.

Tetapi, menariknya, tambah Abdurohman outlook pertumbuhan India tidak direvisi ke bawah oleh IMF. Pertumbuhan ekonomi India tahun depan diperkirakan berada di level 6,1%. Pertumbuhan ekonomi ASEAN juga diperkirakan masih cukup tinggi. “Ini yang saya kira nanti cukup menarik, karena ini dua kawasan yang menjadi pasar ekspor kita,” ujar Abdurohman.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics